Jenazah Korban Perdagangan Organ Masih Tertahan di Madiun

Terkendala biaya, 7 hari jenazah korban belum dikremasi

Kota Madiun, IDN Times - Sudah 7 hari ini sejak dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (02/08/2024) jenazah gadis belia asal Jawa Barat dengan inisial CWT, korban perdagangan organ ginjal, masih tertahan di Rumah Sakit Griya Husada. Gadis malang ini telah kehilangan satu ginjalnya, dan kini jasadnya masih tersimpan di ruangan pendingin rumah sakit tersebut akibat terkendala biaya.

1. Biaya rumah sakit belum dilunasi

Jenazah Korban Perdagangan Organ Masih Tertahan di MadiunIlustrasi dokter. (Freepik/Benzoix)

Surasto Pramuji, pendamping korban, mengungkapkan kebingungannya atas kondisi yang dihadapi. Keterbatasan dana membuatnya kesulitan untuk membawa pulang jenazah CWT ke Bekasi, tempat di mana ayahandanya telah dimakamkan.

Surasto menyatakan bahwa pihak rumah sakit masih menunggu keputusan dari mereka, karena pelunasan biaya rumah sakit belum terpenuhi. "'Rumah sakit masih menunggu keputusan selanjutnya dari kami, karena belum ada pelunasan," ujar Surasto melalui pesan singkat pada Kamis (08/08/2024).

2. Pendamping berencana lapor Jokowi

Jenazah Korban Perdagangan Organ Masih Tertahan di MadiunPresiden Joko “Jokowi” Widodo dalam acarameresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Surasto menambahkan bahwa satu-satunya opsi yang memungkinkan saat ini adalah melakukan kremasi terhadap jenazah CWT. Menurutnya, dengan kremasi, jenazah bisa diambil kapan saja ketika sudah tersedia dana untuk datang ke Madiun.

"Waktunya sangat mepet. Koordinasi dengan pihak terkait belum tentu mendapatkan tanggapan, dan mungkin juga membutuhkan dana tambahan," ungkap Surasto dengan nada putus asa.

Dalam upaya terakhir, Surasto berencana untuk melaporkan kasus ini langsung kepada Presiden Joko Widodo. Ia berharap bisa mendapatkan bantuan untuk meringankan beban yang dihadapi, mengingat korban adalah seorang yatim piatu yang tidak memiliki keluarga untuk membantu.

3. Surasto meminta bantuan kepada semua pihak

Jenazah Korban Perdagangan Organ Masih Tertahan di MadiunIlustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kondisi korban, kata dia, sangat memprihatinkan. Ia seorang yatim piatu tanpa keluarga. Surasto pun memmohon bantuan kepada semua pihak untuk bisa mengurus kremasi jenazah secara sederhana di rumah sakit.

Surasto bahkan berharap Presiden Jokowi dapat memberikan kemudahan dalam proses kremasi dan membantu menyelesaikan biaya yang dibutuhkan. Hingga saat ini, dana yang diperlukan untuk kremasi masih belum dapat terkumpul. "Semoga ada kemudahan, karena sampai sekarang dana yang dibutuhkan untuk kremasi masih belum tercukupi," tutupnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya