Gadis Korban Perdagangan Organ Tubuh Jalani Perawatan di Madiun

CWT awalnya menjadi korban perdagangan orang di Kamboja

Madiun, IDN Times - Berhati-hatilah dalam menjalin hubungan pertemanan, karena nasib tragis bisa menimpa siapa saja, seperti yang dialami seorang gadis muda berinisial CWT asal Jawa Barat. Gadis ini menjadi korban perdagangan organ tubuh manusia di pasar gelap, dan kini hanya hidup dengan satu ginjal. Ia kini menjalani perawatan di Madiun.

1. Bermula dari desakan ekonomi, korban terjerat utang kepada kelompok kriminal

Gadis Korban Perdagangan Organ Tubuh Jalani Perawatan di Madiunilustrasi menghitung uang (pexels.com/Kuncheek)

Surasto Pramuji, pendamping korban, mengungkapkan bahwa tragedi ini bermula pada pertengahan tahun 2020. Setelah kehilangan ayahnya dan lulus SMA, CWT yang berasal dari keluarga pra-sejahtera memutuskan bekerja di Bandung. Namun, karena tidak betah, ia kembali ke kampung halaman dan mencoba peruntungan dengan usaha online.

"CWT ingin membeli sepeda motor untuk mendukung usahanya. Karena tidak punya uang, ia meminjam Rp7 juta dari seorang teman, yang kemudian mengenalkannya kepada anggota kelompok kriminal," jelas Surasto melalui sambungan telepon pada Senin (15/07/2024). Sejak tahun 2021 hingga 2023, CWT berada dalam penguasaan kelompok tersebut karena tidak mampu membayar utangnya. Ia bahkan kemudian diajak ke Kamboja. Di Kamboja inilah korban diduga menjadi korban perdagangan orang dan kehilangan ginjalnya. 

2. Korban berhasil dibebaskan dari sindikat kejahatan

Gadis Korban Perdagangan Organ Tubuh Jalani Perawatan di MadiunIlustrasi asusila. (IDN Times/ Agung Sedana)

Kondisi yang sulit ini membuat Surasto berusaha keras membebaskannya dari lingkaran kejahatan itu. "Saya berhasil membebaskannya dari Kamboja pada Desember 2023. Saat pulang ke Indonesia pada Januari 2024. Namun, ginjalnya hanya tinggal satu yang membuat kondisinya sangat lemah sehingga tidak bisa bekerja seperti biasa," beber Surasto.

Setelah kembali ke Indonesia, CWT dirawat di Rumah Sakit Sentosa Bandung, menjalani cuci darah dan transfusi darah. Namun, karena keterbatasan dana, ia dipindahkan ke berbagai rumah sakit hingga akhirnya dirawat di Madiun.

"Kondisi CWT terus dipantau oleh rumah sakit. Saya hanya bisa mendampingi dari jauh karena juga memiliki tanggung jawab keluarga sendiri. Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa CWT," lanjutnya.

3. Biaya sekali cuci darah Rp3,7 juta

Gadis Korban Perdagangan Organ Tubuh Jalani Perawatan di MadiunIlustrasi bayi menangis. (Freepik.com)

Pengobatan intensif terus dilakukan, termasuk transfusi darah dan cuci darah rutin, meski biayanya sangat tinggi. "Untuk enam kantong darah plus infus, total biayanya mencapai Rp 3.700.000," ungkap Surasto.

Surasto berencana membawa kasus ini ke Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak agar CWT mendapatkan perlindungan yang layak. "Harapan saya adalah memastikan CWT mendapat perlindungan dan perawatan yang memadai," pungkasnya

Baca Juga: 8 Artis Korea yang Siap Mendonorkan Organ Tubuhnya saat Meninggal

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya