4 Alasan Kuat Dandhy Bikin Film Dirty Vote

Dirty Vote hadir untuk mengungkap selubung kecurangan

Surabaya, IDN Times - Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono hadir dalam kegiatan nobar dan diskusi bareng yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya di Auditorium Benediktus Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya, Rabu (21/2/2024).

Dalam acara itu Dandhy menyebutkan bahwa ada 4 alasan kuat mengapa ia membuat dokumenter tersebut. Alasan pertama adalah pihaknya memiliki informasi dan data yang solid soal pelanggaran hukum di era Jokowi. 

Kemudian alasan kedua adalah pihaknya memiliki aktor yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan setiap kata dan perbuatannya. Lalu yang ketiga adalah dalam proses pembuatan dokumenter itu ia dibantu oleh kru yang baik.

Bahkan yang paling mengejutkan adalah para kameramen dan editor video tidak diberi tahu mau syuting apa sampai hari H, dalam hal ini Dandhy benar-benar menjaga kerahasiaan informasi syuting. 

Alasan yang terakhir adalah faktor penonton yang dimana masih memiliki kekurangan dalam memahami skenario-skenario pelanggaran yang terjadi di negerinya sendiri. Sehingga, dari keempat alasan itulah niat kuat Dandhy untuk memproduksi Dirty Vote. 

Pria yang juga menjadi dalang di balik viralnya dokumenter Sexy Killer itu menyebutkan jika tujuan lain dari dibuatnya Dirty Vote adalah untuk menunjukkan indikasi kecurangan dan siapa pelaku kecurangannya kepada masyarakat, jadi dengan demikian kami yakin film ini berhasil untuk mengungkap itu. 

"Film ini hanya sebagai penambah keyakinan di dalam hati masyarakat bahwa kecurangan benar-benar ada dan nyata," Terang Dandhy. 

Di lain sisi, ketika ditanya oleh salah seorang peserta tengah apakah film Dirty Vote terbilang berhasil mempengaruhi pola pikir politik masyarakat, Dandhy menjawab dengan tegas 'Ya!'. Karena memang menurutnya itu adalah tujuan utama hadirnya Dirty Vote di tengah-tengah publik.

"Ketika orang-orang merasa terwakili kemarahannya, kegelisahannya, dan kekecewaannya terhadap fenomena pemilu hari ini. Itu adalah alasan kuat kami memproduksi Dirty Vote," ucap Dandhy. 

Bahkan untuk meyakinkan kenetralan film dokumenter berdurasi 1 jam 57 menit itu, Dandhy tidak memonetasinya meskipun meraup 9,3 juta views. Ia juga menambahkan jika memang niat dari awal adalah untuk viral dan meraih engagement, Dandhy tidak perlu repot-repot mengundang pakar hukum, tinggal panggil saja artis dari tiap-tiap partai.

Baca Juga: Para Aktor Dirty Vote Mengaku Terbiasa Kena Fitnah Politik

Rachmaddani Rizki Saputra Photo Community Writer Rachmaddani Rizki Saputra

Jurnalis magang katanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya