Waduk Tukul Mulai Diisi, Daerah Rawan Banjir di Pacitan Berkurang 

Dua kecamatan tidak lagi masuk daftar

Pacitan, IDN Times - Daerah rawan banjir di Kabupaten Pacitan diprediksi berkurang pada awal musim hujan kali ini. Saat penghujan beberapa bulan lalu, daerah yang terdampak meliputi wilayah Kecamatan Arjosari, Pacitan, Kebonagung, Sudimoro, dan Ngadirojo.

"Untuk hujan kali ini, kemungkinan wilayah Arjosari dan Kecamatan (Pacitan) Kota tidak terdampak karena waduk Tukul mulai diisi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Didik Alih Wibowo saat dihubungi IDN Times, Kamis (12/11/2020).

1. Waduk yang dibiayai APBN ini hendak diresmikan

Waduk Tukul Mulai Diisi, Daerah Rawan Banjir di Pacitan Berkurang Ilustrasi Waduk Sawuhan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Waduk Tukul merupakan infrastruktur yang dibangun dengan menggunakan APBN yang nominalnya lebih dari Rp900 miliar. Proyek pembangunannya nyaris rampung dan rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat.

Sebelum dioperasionalkan, waduk yang memiliki daya tampung 8,68 juta meter kubik air itu diisi sejak beberapa waktu terakhir. Adapun air yang masuk berasal dari hulu Sungai Grindulu di wilayah Kecamatan Tegalombo beserta sejumlah anakan Sungai terbesar di Pacitan itu.

2. Wilayah kecamatan lain yang dialiri Sungai Lorok tetap rawan banjir

Waduk Tukul Mulai Diisi, Daerah Rawan Banjir di Pacitan Berkurang Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Proses penampungan air di waduk, Didik menyatakan dapat mengurangi debit air hujan yang mengalir di Sungai Grindulu. Daerah aliran sungai itu mulai dari wilayah Kecamatan Tegalombo, Arjosari, dan Pacitan.

Sebelum masuk ke daerah hilir, yakni di Pantai Pancer Door, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan terjadi pertemuan aliran air dengan Sungai Lorok. "Potensi banjir yang tinggi di wilayah Kecamatan Sudimoro dan Ngadirojo," ujar Didik sembari menyatakan wilayah dua kecamatan itu menjadi bagian daerah aliran Sungai Lorok.

3 . Potensi longsor di tiga kecamatan wilayah barat kecil

Waduk Tukul Mulai Diisi, Daerah Rawan Banjir di Pacitan Berkurang Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Disinggung tentang bencana tanah longsor, Didik menyebut tetap berpotensi di seluruh wilayah kecamatan. Namun, frekuensinya berbeda. "Untuk yang potensinya kecil ada di wilayah Kecamatan Donorojo, Pringkuku, dan Punung," ucap dia. Kecilnya kerawanan longsor lantaran kontur tanahnya di daerah perbukitan yang mayoritas berupa bebatuan kapur sudah mengeras. Sebab, termasuk kawasan karst yang dilarang untuk diekspoiltasi.

Sedangkan sembilan Kecamatan lain, yakni Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, Sudimoro, Arjosari, Tegalombo, Nawangan, dan Bandar dinyatakan memiliki potensi yang tinggi terhadap bencana longsor.

"Dampak La Nina sudah terjadi pada akhir Oktober dan awal November lalu. Banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Tulakan, Sudimoro dan Ngadirojo," Didik menjelaskan.

Baca Juga: Pilkada Pacitan, Keponakan SBY Resmi Daftar ke KPU

4. BPBD petakan lokasi yang selama ini digunakan sebagai pengungsian

Waduk Tukul Mulai Diisi, Daerah Rawan Banjir di Pacitan Berkurang Gunung Merapi siaga, persiapan air bersih di barak pengungsian. IDN Times/Siti Umaiyah

Karena tingginya potensi bencana alam, pihak BPBD tengah menginventarisir tempat yang biasa dijadikan warga sebagai lokasi berlindung. Ini jika banjir, tanah longsor maupun gempa terjadi sewaktu - waktu. 

"Kami jadikan acuan sebagai pemetaan lokasi berlindung di masing - masing wilayah, "ujar Didik. 

Baca Juga: 27 Desa Rawan Gempa Disertai Tsunami, Bupati Pacitan Siapkan Mitigasi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya