Suara Beda Tipis, Salah Satu Calon Kades di Madiun Protes Panitia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Penghitungan suara pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun menuai protes dari Mahmud Rudiyanto, salah seorang calon kades. Kontestan bernomor urut buncit atau 5 ini menuding panitia melakukan kesalahan lantaran surat suara yang tembus dinyatakan tidak sah.
"Kalau tembusnya sampai merusak (gambar) calon lain memang tidak sah. Tapi ini tidak demikian, tapi dinyatakan tidak sah oleh panitia," kata Mahmud saat menemui panitia pilkades di Kantor Desa Geger, Kamis (17/10).
1. Selisih perolehan 25 suara
Berdasarkan informasi dari sejumlah saksi cakades nomor urut 5, surat suara yang dinyatakan tidak sah mayoritas untuk Mahmud. Dengan demikian, perolehan suaranya berada pada urutan kedua dengan jumlah 731. Sedangkan cakades bernomor urut 1, yakni Samsudin mendulang 756 suara. Selisih 25 suara.
Berdasarkan data itu, Mahmud mendesak agar panitia melakukan penghitungan ulang dari hasil pencoblosan. Ia menilai raihan suaranya dapat mengungguli cakades nomor urut 1. "Sebelum masalah ini selesai, saya minta surat suara diamankan dan digembok. Kunci ada tiga, untuk saya, pak Samsudin, dan pihak keamanan," ujar Mahmud.
2. Panitia menyatakan penghitungan ulang harus ada perintah dari pengadilan
Salah seorang panitia Pilkades Geger, Muhammad Rokhani menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat melakukan penghitungan ulang. Sesuai aturan yang berlaku, tuntutan Mahmud dapat terealisasi jika ada perintah dari Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Madiun.
"Kalau memang tuntutannya seperti itu (penghitungan ulang) silakan yang bersangkutan menempuh jalur hukum," ujar Rokhani.
3. Pilkades serentak berlangsung di 57 desa
Sementara itu, Desa Geger merupakan satu dari 57 desa yang menggelar pilkades serentak di Kabupaten Madiun pada Rabu (16/10). Sebanyak 171 calon kades bersaing untuk mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan pemimpin tingkat pemerintahan terkecil itu.
Dalam gelaran pilkades, pihak Pemkab mengeluarkan anggaran sebanyak Rp 4 miliar. Adapun dalam pelaksanaannya sebanyak 1. 880 petugas keamanan diterjunkan. Rinciannya, dari kepolisian ada 700 personel, TNI sebanyak 200 personel, dan 980 petugas Linmas.