Siswa SMK di Madiun Buat Mobil Listrik untuk Berjualan

Keren nih inovasinya!

Madiun, IDN Times - Mobil listrik merupakan salah satu alat transportasi yang mulai dikembangkan warga di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Madiun. Sejumlah siswa SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan pun berhasil merakit kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan ini.

Mobil listrik yang dibuat bertujuan mendukung kewirausahaan. Salah satunya menjajakan makanan hasil produksi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Sudah digunakan untuk berjualan nasi pecel di kawasan alun-alun Caruban dan sekitar sekolah,” kata Febri Aryatama, salah seorang siswa yang menjadi bagian tim pembuat mobil listrik, Jumat (3/7).

1. Mayoritas body berbahan alumunium

Siswa SMK di Madiun Buat Mobil Listrik untuk BerjualanBagian kemudi mobil listrik hasil karya siswa SMK Model/Rujukan PGRI Mejayan, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Berdasarkan tujuan itu, desain mobil dibuat layaknya etalase di warung atau rumah makan. Pada bagian dashboard depan dibuat rata yang dapat digunakan sebagai meja. Sedangkan bagian kaca terbuat dari bahan akrilik sehingga sajian yang dijajakan terlihat jelas.

Selain itu, bagian samping mobil dibuat model pintu. Setiap hendak digunakan dapat dibuka untuk menggantung makanan maupun minuman dalam kemasan. “Untuk body mayoritas kami menggunakan bahan alumunium agar tidak mudah berkarat dan mudah membersihkannya,” ujar Febri yang tercatat sebagai siswa jurusan Teknik Permesinan ini.

2. Mampu menempuh jarak 90 kilometer

Siswa SMK di Madiun Buat Mobil Listrik untuk BerjualanSalah seorang siswa SMK Model/Rujukan PGRI Mejayan, Kabupaten Madiun menunjukkan bagian kelistrikan mobil listrik yang dibuat. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Mobil listrik UMKM ini dibuat oleh enam siswa jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Elektronika. Mereka berkolaborasi untuk merangkai bagian mesin, instalasi listrik, dan body mobil. Dari hasil perakitan yang dilalukan, kendaraan dengan lebar 1,5 meter, panjang 3 meter, dan tinggi 1,75 meter ini memiliki kecepatan maksimal 40 km/jam.

Kemampuan laju mobil listrik itu disuplai dari baterai dengan daya 12 volt yang dapat diisi penuh selama tiga jam. Daya listrik yang tersimpan dapat menempuh jarak sekitar 90 kilometer di jalan datar. “Bagian kelistrikan ini yang sulit dilakukan. Karena harus menyesuaikan kemampuan motor dan daya listrik,” ujar Febri.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Daerah Kab Madiun Justru Meningkat di Tengah Pandemik

3. Biaya dikeluarkan sekitar Rp 15 juta

Siswa SMK di Madiun Buat Mobil Listrik untuk BerjualanKepala SMK Model/Rujukan PGRI Mejayan, Kabupaten Madiun, Sampun Hadam menunjukkan mobil listrik hasil karya siswanya, Jumat (3/7). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sementara itu, Kepala SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam menyatakan, mobil listrik UMKM yang dihasilkan para siswa itu bagian dari tugas sekolah. Oleh karena itu, guru juga terlibat dalam pendampingan dalam inovasi tersebut.

“Untuk proses pembuatannya membutuhkan waktu sebulan sejak Mei sampai Juni lalu. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp15 juta,” kata dia.

4. Terima order dalam jumlah banyak dari Jakarta

Siswa SMK di Madiun Buat Mobil Listrik untuk BerjualanSMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, gagasan pembuatan mobil listrik UMKM bermula dari kereta cinta atau sepeda cinta yang tenaga geraknya dari ayunan kaki manusia. Namun, akhirnya dialihkan lantaran prospeknya dinilai kurang menguntungkan dari sisi profit.

“Dari satu mobil listrik UMKM yang kami hasilkan, sudah ada pesanan melalui Kadin Jakarta dalam jumlah banyak. Kami sekarang bersiap membuat komponen yang diproduksi sendiri,” ujar Sampun.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Madiun Siap Terapkan Protokol Kesehatan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya