Menjelang Lebaran, Permintaan Brem Madiun Naik 100 persen

Produksi 2 ton beras ketan sebulan

Madiun, IDN Times - Sejumlah produsen makanan khas atau oleh-oleh di Madiun menambah produksi saat menjelang libur Lebaran. Supiati, salah satu pembuat brem di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, mengatakan selama Ramadan ini bahan baku berupa beras ketan yang diolah lebih dari dua ton.

Jumlah produksi itu meningkat 100 persen bila dibandingkan pada hari biasa atau di luar Ramadan. "Kalau biasanya hanya satu ton untuk produksi," kata Supiati kepada IDN Times, Jumat (31/5).

Baca Juga: Mudik, Ini Titik Rawan Macet di Jalur Arteri Kabupaten Madiun

1. Brem karakter banyak diminati

Menjelang Lebaran, Permintaan Brem Madiun Naik 100 persenIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Peningkatan produksi itu seiring dengan bertambahnya permintaan. Para pemilik toko oleh -oleh di Kota Madiun yang menjadi pelanggannya meminta tambahan kiriman brem. Selain itu, penjualan dilakukan sendiri oleh Supiati dan keluarganya.

Adapun brem yang dijual terdiri dari beberapa varian, seperti karakter bunga dan kotak berbagai ukuran. Jenis rasa penganan hasil fermentasi ketan ini mulai dari original, stroberi, durian, melon, jeruk, dan cokelat. "Yang paling laris brem karakter. Sampai sekarang sudah terjual 2 ribuan toples," ujar Supiati.

2. Penjualan juga dilakukan lewat online

Menjelang Lebaran, Permintaan Brem Madiun Naik 100 persenIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dari penjualan brem sejak awal Ramadan hingga menjelang Lebaran ini, ia mengantongi omzet Rp 2,5 juta rata-rata per hari. Bila dikalkulasikan, maka dalam sebulan ini pendapatan kotor yang diterimanya mencapai Rp75 juta.

Uang sebanyak itu diperoleh Supiati dari hasil penjualan brem. Adapun caranya melalui pengepul atau pemilik toko oleh-oleh di Caruban dan Madiun. Namun, sebagian dari pengepul menjual brem dengan mereknya sendiri.

"Kalau untuk merek sendiri, ya dijual langsung ke pembeli. Bisa lewat online atau orangnya datang ke sini," ujar dia.

3. Pembelian mayoritas untuk dikulak

Menjelang Lebaran, Permintaan Brem Madiun Naik 100 persenIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Brem yang diproduksi Supiati, salah satunya terdistribusi di toko oleh-oleh milik Siti Umiyati di Jalan Kemiri, Taman, Kota Madiun. Penjualan komoditas itu mengalami peningkatan dari biasanya 50 dus isi 4.800 bungkus perbulan menjadi 100 dus hingga pekan ketiga Ramadan. 

"Kalau sekarang banyak yang beli untuk dikulak. Kalau nanti pas Lebaran atau sesudahnya untuk oleh-oleh sebelum balik ke kota," ujar Siti. 

4. Libur Lebaran masa panen penjual oleh-oleh

Menjelang Lebaran, Permintaan Brem Madiun Naik 100 persenIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain brem, perempuan ini juga menjual makanan khas lain, seperti madumongso, lempeng, dan sambel pecel. Pengaman itu diproduksi oleh anggota keluarganya sendiri. Adapun produksinya sengaja ditingkatkan untuk memenuhi permintaan yang membeludak.

"Persediaan harus banyak agar tidak mengecewakan pembeli. Libur Lebaran merupakan masa panen buat kami selain Natal dan Tahun Baru," ungkap Siti sembari tersenyum. 

Baca Juga: Brem, Makanan Khas Kabupaten Madiun dari Sari Tape Ketan Putih 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya