KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu Rusak

Melibatkan 22 tenaga serabutan untuk merangkainya

Madiun, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun telah menyelesaikan perakitan kotak suara untuk Pemilihan Umum yang digelar pada 17 April mendatang. Dari jumlah total 13.020 kotak yang dirakit hanya ditemukan satu buah yang rusak.

Ketua KPU Kabupaten Madiun, Anwar Soleh Azarkoni, mengatakan bahwa kondisi itu tidak berdampak pada pemenuhan kebutuhan kotak suara. Sebab, jumlah kotak suara yang diterima dari pihak percetakan dan kemudian dirakit lebih banyak dari total kebutuhan dengan jumlah 12.990 kotak. "Masih ada sisa banyak, jadi tidak ada masalah," kata Anwar kepada IDN Times, Senin (18/2).

1. Honor per kotak suara Rp1.500

KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu RusakIDN Times/Nofika Dian

Ia menjelaskan, proses perakitan kotak suara berlangsung selama lima hari terhitung sejak Rabu (13/2) hingga Minggu (17/2). Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung KORPRI Pemkab Madiun itu melibatkan 22 orang tenaga serabutan. Mereka berasal dari Desa Purworejo, Kecamatan Geger dan Desa/Kecamatan Sawahan.

Untuk sistim pembayaran honor, Anwar menjelaskan, para tenaga serabutan itu mendapatkan uang Rp 1.500 per kotak suara. Ini berarti, alokasi dana yang dikeluarkan pihak KPU untuk merakit kotak suara berbahan kardus ini sebanyak Rp19,53 juta.

2. Kotak suara dijaga polisi

KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu RusakIDN Times/Nofika Dian

Setelah proses perakitan selesai, kotak suara ditata di dalam Gedung KORPRI Pemkab Madiun. Anwar memastikan, kondisi salah satu logistik pemilu cukup aman lantaran dijaga petugas kepolisian. Sedangkan kemungkinan rusak akibat terkena air hujan juga dinyatakan tidak bakal terjadi. "Sebelumnya kami sudah mengecek dan membenahi atap yang bocor," ujar Anwar.

3. Masih menunggu logistik yang lain

KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu RusakIDN Times/Nofika Dian

Ia menjelaskan, kotak suara itu mulai didistribusikan ke panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan diteruskan ke panitia pemungutan suara (PPS) beberapa hari menjelang pencoblosan. Dalam waktu yang sama, logistik untuk pemilihan presiden, pemilihan DPR RI, DPD, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten juga ikut dikirim.

Hingga kini, Anwar menuturkan, pihak KPU masih menunggu pengiriman surat suara dari percetakan. "Kalau sudah datang semua, kami akan melakukan pelipatan. Dalam proses ini, kami juga melibatkan tenaga serabutan seperti pada perakitan kotak suara," ia menjelaskan.

4. Bagi warga, merangkai kotak suara menjadi penambah pendapatan

KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu RusakIDN Times/Nofika Dian

Suwono, salah seorang tenaga serabutan yang ikut merakit kotak suara, mengatakan bahwa kegiatan yang telah yang dilakukan untuk menambah pendapatan keluarga. Apalagi, pekerjaannya sebagai buruh tani belum waktunya untuk memanen padi.
"Ya, lumayan buat menambah penghasilan sambil menunggu disuruh orang memanen padi," kata warga Desa Purworejo, Kecamatan Geger itu.

5. Warga terlibat merangkai kotak suara setelah ada tawaran dari KPU

KPU Kabupaten Madiun Temukan Satu Kotak Suara Pemilu RusakIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Suwono mengatakan asal muasal terlibat dalam merangkai kotak suara. Menurut dia, salah seorang komisioner KPU memberi penawaran tentang pekerjaan itu untuk beberapa orang. Lantas, 12 orang berminat dan akhirnya menjadi tenaga serabutan di KPU.

Pada hari pertama, 12 orang dari Desa Purworejo itu bekerja di Gedung Korpri. Sehari kemudian, tenaga ditambah 10 orang dari Desa/Kecamatan Sawahan. Sebanyak 22 tenaga serabutan itu berhasil merangkai dan menata kotak suara dalam waktu lima hari.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya