Hindari Salah Paham, Satpol PP Ponorogo Libatkan PKL Saat Penertiban

Sambut penilaian Adipura

Ponorogo,IDN Times – Petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan kepolisian Ponorogo menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangan di trotoar, Jumat (13/12). Upaya itu juga menggandeng anggota perkumpulan pedagang kaki lima (Perpek-5) Ponorogo.

“Penertiban ini untuk menghadapi penilaian Adipura,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Ponorogo Suko Kartono.

1. PKL juga lakukan kerja bakti

Hindari Salah Paham, Satpol PP Ponorogo Libatkan PKL Saat PenertibanSuasana penertiban PKL yang melibatkan PKL di Ponorogo. Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi sikap dari Perpek-5 yang terlibat dalam penertiban. Mereka mengajak sesama pedagang kaki lima untuk tidak menggelar dagangan di trotoar. Sebab, fasilitas itu diperuntukkan bagi para pejalan kaki dan bukan untuk berjualan.

“Mereka (Perpek-5) juga melakukan kerja bakti di seluruh jalan protokol Ponorogo,” ujar Suko kepada sejumlah jurnalis.

2. Tidak banyak PKL mangkal di trotoar

Hindari Salah Paham, Satpol PP Ponorogo Libatkan PKL Saat PenertibanPolisi juga menertibkan pelanggaran rambu larangan parkir di tepi jalan raya Ponorogo. Dok. IDN Times/Istimewa

Kerja bakti oleh Perpek-5 dilakukan di sejumlah lokasi. Mulai Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan KH.Ahmad Dahlan, hingga Jalan Sulawesi. Mereka dengan teratur memindahkan gerobak maupun lapak PKL yang berada di trotoar.

Namun, Suko menuturkan, tidak banyak PKL yang menggunakan trotoar untuk berjualan. Oleh karena itu, ia menilai tingkat kepatuhan pedagang telah meningkat. Salah satu penyebabnya karena pihak Satpol PP sering melakukan pendekatan secara persuasif.

3. Sekaligus jadi tolok ukur ketertiban PKL

Hindari Salah Paham, Satpol PP Ponorogo Libatkan PKL Saat PenertibanSuasana penertiban PKL yang melibatkan PKL di Ponorogo. Dok.IDN Times/Istimewa

Sutrisno, Ketua Perpek-5 Ponorogo menyatakan bangga dapat berpartisipasi dalam penertiban tersebut. Selain berkontribusi dalam menjaga ketertiban kota, juga menjadi tolok ukur kedisiplinan para PKL terutama yang tergabung dalam Perpek-5

Perpek-5 merupakan wadah dari PKL yang beranggota sekitar 360 orang. Mereka menggelar dagangan di seluruh jalan utama wilayah kota Ponorogo.

“Kami ikut terlibat untuk memberi ajakan agar tidak menggunakan trotoar sebagai tempat berdagang. Apalagi, ada penilaian Adipura,” ungkapnya. 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya