Empat Perlintasan Liar Wilayah Daop Madiun Segera Ditutup

Satu di antaranya lokasi kecelakaan maut di Ngawi

Madiun, IDN Times – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) VII Madiun segera menutup empat perlintasan sebidang tanpa palang pintu atau liar di wilayahnya. Perlintasan kereta api itu berada di Garum, Kabupaten Blitar; Peterongan, Jombang; dan Walikukun, Ngawi.

Adapun wilayah kerja Daop VII Madiun terbentang dari barat, yaitu Stasiun Walikukun, Ngawi hingga timur, yakni Stasiun Curahmalang, Jombang dan selatan yaitu Stasiun Blitar. Sedangkan stasiun utama di Daop ini berada di Kota Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Kediri, Tulungagung dan Blitar.

1.Melakukan pendekatan sebelum perlintasan liar ditutup

Empat Perlintasan Liar Wilayah Daop Madiun Segera DitutupIDN Times/Nofika Dian

Kepala PT KAI Daop VII Madiun, Heri Siswanto, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pendekatan kepada warga sebelum perlintasan sebidang ditutup. Upaya itu telah dijalankan beberapa kali dengan menggandeng aparat TNI Angkatan Darat, kepolisian, pemerintah daerah.

“Tentunya bersama warga yang selama ini menggunakan perlintasan sebidang untuk akses tranpostasi. Perlintasan liar ini berbahaya,’’ kata Heri saat dihubungi IDN Times, Minggu, 18 November 2018. 

Baca Juga: Pemkot Madiun Mengolah Sampah untuk Memasak dan Mandi Sauna

2.Rencana penutupan diwarnai penolakan

Empat Perlintasan Liar Wilayah Daop Madiun Segera DitutupIDN Times/Nofika Dian

Humas PT KAI Daop VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan rencana penutupan perlintasan sebidang itu sempat ditolak warga. Mereka menilai, perlintasan liar itu merupakan akses terdekat untuk menjalankan aktivitas.

“Untuk antar-jemput anak ke sekolah, kerja, dan menuju ke sawah,’’ kata dia sembari menyatakan permasalahan diketahui dari hasil dialog dengan warga di sekitar perlintasan sebidang Garum, Blitar beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan penolakan dengan warga di sekitar perlintasan sebidang Peterongan, Jombang yang juga hendak ditutup. Menurut Ixfan, penutupan di lokasi itu sudah mencapai 60 persen. Namun, masih digunakan melintas lantaran jalur pengganti terlau jauh dengan tujuan. “Sebenarnya sudah ada flyover.  Jalur alternatif juga sudah ada tapi posisinya agak jauh,’’ ujar Ixfan.

3. Perlintasan yang hendak ditutup di Ngawi merupakan lokasi kecelakaan maut

Empat Perlintasan Liar Wilayah Daop Madiun Segera DitutupIDN Times/Nofika Dian

Perlintasan sebidang di KM 215+7/8 antara Stasiun Kedungbanteng – Walikukun, Ngawi yang hendak ditutup merupakan lokasi kecelakaan maut. Pada April lalu, kereta Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya yang sedang melintas terlibat tabrakan dengan truk trailer pengangkut material proyek double track. Masinis kereta tewas di lokasi kejadian.

Setelah penutupan, jalur itu akan dialihkan ke underpass BH no 139 di KM 215+2/3 petak Jala Walikukun – Kedungbanteng masuk Desa Ngrancang, Ngawi.

Selain itu, JPL No 41 KM 207+2/3 petak jalan antara Kedunggalar – Walikukun juga akan dtitutup. Jalur ini akan dialihkan ke underpass di BH no 117 di KM 207 + 1/2 petak jalan Kedunggalar – Walikukun masuk Desa Jenak, Ngawi.

“Di Ngawi ada dua perlintasan liar yang akan ditutup. Namun, terkendala adanya kendaraan berat untuk proyek double track,’’ ujar dia. Kendati demikian, pihak PT KAI telah meminta kepada satuan kerja proyek jalur ganda agar nantinya jalur di titik tersebut ditutup.

Baca Juga: Seorang Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Kereta Api di Ketintang Surabaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya