Dugaan Bakso Daging Tikus, Ini Alasan Polisi Uji Lab di Boyolali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Polisi sudah menyatakan pentol bakso yang diduga berbahan daging tikus dan menghebohkan warga Kabupaten Madiun tidak terbukti. Ini sesuai hasil uji sampel pentol di Laboratorium Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Veteriner, Boyolali, Jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro mengatakan bahwa pemilihan tempat uji di Boyolali karena mampu mendeteksi kandungan makanan. Terutama dengan sampel dasar daging tikus yang dibutuhkan penyidik polisi.
1. Ada dua alternatif laboratorium
Menurut dia, dipilihnya laboratorium di Boyolali juga berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. Juga, hasil koordinasi dengan akademisi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
"Alternatif laboratoriumnya ada dua, yaitu di Boyolali dan Bogor," kata Logos saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (1/2).
2. Setelah kemampuan uji dipastikan, sampel dikirim
Berbekal referensi itu, penyidik menghubungi petugas Laboratorium Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Veteriner, Boyolali. Setelah dipastikan bisa menguji kandungan pentol yang dicurigai mengandung daging tikus maka sampel dikirim dan diuji.
Sampel itu diamankan dari ADR dan D, konsumen sekaligus perekam dan pengunggah video peremasan pentol di status WhatsApp. Dalam rekaman berdurasi 24 detik itu juga terlihat adanya daging berwarna hitam yang dicurigai kaki tikus.
3. Daging dan benda yang menyerupai kaki tikus diuji di laboratorium
Selain itu, sampel pentol juga diambil dari SU, penjual bakso di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Pada Sabtu petang, 25 Januari 2020, ADR dan D membeli bakso di warung SU. Sampel juga diambil dari AG, distributor bakso yang menjual ke SU.
"Yang diteliti (dari pentol) adalah daging dan sesuatu yang (sebelumnya) diduga kaki tikus. Sekaligus tentang kemungkinan adanya boraks dan formalin," Logos menjelaskan.
4. Polisi turun tangan untuk meredam keresahan warga
Dari hasil uji laboratorium dipastikan sampel pentol tidak terbukti berbahan daging tikus, tidak mengandung formalin dan boraks. Adapun daging berwarna hitam yang dicurigai kaki tikus merupakan bagian dari mulut sapi. Sebab, tidak terdapat kuku, tidak bertulang, dan tidak terdapat telapak kaki.
Dalam menangani masalah ini, pihak polisi tidak meningkatkan penyelidikan ke penyidikan. Sebab, pihak ADR maupun D selaku konsumen dan SU selaku penjual bakso sepakat berdamai. Mereka saling memaafkan dengan dimediasi polisi.
"Untuk isu bakso tikus sudah selesai. Karena uji laboratoriumnya negatif dan tidak ada yang melapor," ujar Logos sembari menyatakan keterlibatan polisi dalam masalah ini karena viral di media sosial dan meresahkan warga.
Baca Juga: Pemasok Asal Nganjuk Bantah Baksonya Berbahan Daging Tikus