Blusukan di Pasar Ponorogo, Sandiaga Temukan Tempe Seukuran Batu Bata 

Masih setia memainkan isu bahan makanan ini

Ponorogo, IDN Times - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, berkampanye di Pasar Songgolangit, Kabupaten Ponorogo, Jumat (21/12). Di lokasi itu, pasangan Capres Prabowo Subianto ini diminta oleh para pedagang khususnya emak-emak untuk berswafoto.

Di sela - sela kerumunan pedagang dan warga, Sandiaga juga melihat dagangan yang dijajakan di pasar yang lebih dikenal dengan Pasar Legi ini. Ada salah satu komoditas yang menarik perhatiannya, yakni tempe.

1. Tempe di Ponorogo dinilai kayak batu bata

Blusukan di Pasar Ponorogo, Sandiaga Temukan Tempe Seukuran Batu Bata IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Tempe yang ditemukan Sandiaga memiliki ketebalan sekitar 1,5 sentimeter, lebar sekitar 8 sentimeter, dan panjang sekitar 15 sentimeter. Karena ukuran itulah, ia menilai tempe yang dijual di pasar Ponorogo memiliki keunikan.

"Tempe di sini kayak batu bata, tebal-tebal," ucap dia saat berdialog dengan para pedagang yang dihampiri.

2. Setiap daerah memiliki tempe dengan keunikan tersendiri

Blusukan di Pasar Ponorogo, Sandiaga Temukan Tempe Seukuran Batu Bata IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, tempe di sejumlah pasar tradisional memiliki beberapa perbedaan. Dari sisi ukuran, ia sempat menemukan tempe berukuran tipis lantas disebutnya seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

 "Setiap daerah punya keunikan tersendiri potongan-potongan tempenya, menarik. Kalau di Trenggalek (tempe tipis) kayak ATM," ujar Sandiaga. 

Menurutnya ukuran tempe di setiap daerah berbeda-beda. Ada tempe yang dibungkus dengan plastik bening, daun pisan ataupun daun jati. "Rasa tempe di masing-masing daerah juga berbeda-beda," katanya.

3.Selain di pasar, Sandiaga juga berkampanye di sejumlah lokasi

Blusukan di Pasar Ponorogo, Sandiaga Temukan Tempe Seukuran Batu Bata IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sementara itu, Sandiaga datang ke Ponorogo sejak Kamis malam (20/12). Adapun agendanya selama di Ponorogo yaitu, berziarah ke makam pendiro Pondok Gontor, Kiai Ageng Mohamad Besai di Masjid Tegalsari, Jetis.

Keesokan harinya pada Jumat (21/12), ia berkunjung ke pasar tradisional, menemui emak-emak, tokoh masyarakat, akademisi, santri, dan petani di beberapa lokasi.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya