Bangun Pabrik Baru, PT INKA Incar Pasar Baru di Luar Negeri

Seiring proyek pabrik baru di Banyuwangi

Madiun, IDN Times - Manajemen PT INKA (Persero) mengincar sejumlah negara untuk dijadikan pasar baru penjualan hasil produksinya. Negara itu di antaranya Taiwan, Australia, New Zealand, dan Amerika Selatan. Jika berhasil, jumlah negara pengguna hasil produksi PT INKA akan bertambah setelah Filipina dan Bangladesh. 

Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA, Agung Sedaju, mengatakan perluasan pasar itu disiapkan menjelang operasional pabrik baru. Pabrik baru itu bakal dibangun di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

"Target operasi (pabrik baru) pertengahan 2020," kata Agung, Sabtu (2/2).

Baca Juga: Wapres JK: Thamrin Seperti Singapura, Priok Seperti Bangladesh

1. Tantangan tembus pasar negara maju

Bangun Pabrik Baru, PT INKA Incar Pasar Baru di Luar NegeriDok. IDN Times/Istimewa

Menurut Agung, jika pabrik PT INKA yang baru rampung dibangun, maka dipastikan jumlah produksi bertambah. Oleh karena itu, pasar ekspor dan peningkatan kualitas produk dituntut berbanding lurus dengan penamabahan tempat produksi.

Beberapa negara tersebut menjadi incaran, lantaran dinilai memprioritaskan kualitas dibandingkan harga. Selain itu, PT INKA merasa tertantang.

"Kami tertantang, karena selama ini sulit menembus pasar Taiwan, Australia, New Zealand, dan Amerika Selatan," ujar Agung.

2. Pendekatan kepada calon duta besar negara asing

Bangun Pabrik Baru, PT INKA Incar Pasar Baru di Luar NegeriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Agung mengatakan, langkah awal yang dilakukan untuk menggaet minat pasar negara itu melalui pendekatan. Sejumlah calon duta besar negara-negara yang bakal berdinas di Surabaya ditemui oleh PT INKA.

Tujuan pertemuan itu untuk membahas tentang potensi yang bisa dilakukan PT INKA agar produknya bisa masuk negara mereka. "Berbagi tentang apa yang bisa kami lakukan untuk bisa masuk pasar baru," ujar Agung. 

3. Bidik pasar dalam negeri dan luar negeri

Bangun Pabrik Baru, PT INKA Incar Pasar Baru di Luar NegeriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kendati demikian, PT INKA tetap berupaya mendapatkan pekerjaan dari dalam negeri. Isu tentang kereta cepat Jakarta - Surabaya juga menarik perhatian salah satu BUMN yang saat ini berpusat di Kota Madiun itu. 

Selain itu, proyek kereta penumpang dengan nilai kontrak Rp700 miliar juga masih dikejar. Hingga kini, kepastian jual beli masih menunggu pemerintah negara tersebut.

"Juga ada potensi pembuatan 50 lokomotif untuk Zambia. Kalau pengajuan utang ke IMF disetujui, kemungkinan besar Zambia pesan kereta kepada kami," jelasnya. 

Baca Juga: PT KAI Perpanjang Masa Promosi Kereta Api Bandung-Tasikmalaya

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya