Awas! Kota Madiun Rawan Pohon Tumbang, Ini Imbauan BPBD
Madiun, IDN Times - Sebuah pohon flamboyan tua yang berada di halaman rumah Kapitan Cina di Jalan Kolonel Marhadi, Kota Madiun roboh, Rabu (28/11). Akibatnya, pagar di depan bangunan yang diusulkan menjadi Cagar budaya itu rusak.
Atap bagian teras Indomaret di sampingnya juga ambruk tertimpa pohon yang usianya diperkirakan lebih dari 100 tahun. Dua sepeda motor yang terpakir di depan toko waralaba juga terkena imbasnya.
Beruntung, pemiliknya sedang berada di dalam toko untuk belanja. Tidak ada korban luka-luka dalam peristiwa itu. Namun, nilai kerugian material ditaksir sekitar Rp 15 - 20 juta.
1.Pohon yang tumbang sudah lapuk
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun, Anto Subekti, memperkirakan penyebab tumbangnya pohon karena faktor usia. Kondisinya sudah lapuk. Setelah dihantam hujan deras disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir, maka semakin membuat pohon goyah.
"Kretek, Kretek, bruuuak", pohon dengan diameter sekitar 50 sentimeter tumbang. Akarnya tercerabut dari tanah. Bagian batangnya menimpa bangunan di sekitarnya. Sejumlah warga di sekitar lokasi tunggang-langgang. Mereka menjauh untuk menyelamatkan diri.
"Kami datang setelah ada laporan dari warga. Proses evakuasi langsung kami lakukan," ujar Anto.
2.Pohon tua akhirnya dipotong
Petugas BPBD melakukan evakuasi dengan cara memotong pohon menjadi bagian kecil-kecil. Batang yang membentang ke jalan juga dibersihkan. Sementara, sejumlah warga yang berada di lokasi ikut membantu proses yang dilakukan BPBD.
Penanganan yang sama, kata Anto, senantiasa dijalankan pihaknya ketika terjadi pohon tumbang di pemukiman atau jalan. Selama sepekan terakhir, sedikitnya 10 rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang di Kota Madiun.
"Sedang rawan pohon tumbang. Apalagi sekarang musim hujan yang disertai angin kencang," ia menuturkan.
3. Pohon rawan tumbang dipangkas
Sementara, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun telah melakukan pemangkasan pohon yang dianggap rawan tumbang. Upaya itu sebagai antisipasi jatuhnya korban akibat pohon tumbang terutama di jalan protokol.
Selain memangkas, petugas Disperkim juga melakukan pengecekan fisik akar pohon. Jika mulai lapuk akan dipotong. "Kami minta warga aktif menyampaikan informasi tentang potensi pohon roboh. Kalau tidak kami (BPBD) maka ditangani Disperkim," ujar Anto.
