Waduh, Penderita HIV/AIDS di Pamekasa pada Tahun 2018 Sebanyak Ini

Yang terdata, yang periksa

Pamekasan, IDN Times - Penyakit HIV/IDS sangat berbahaya bagi manusia. Alasannya, hingga saat ini penyakit itu belum ada obatnya. Dinas Kesehatan Pamekasan sendiri telah mencatat jumlah orang Pamekasan yang terkena HIV/Aids pada 2018 ini.  

Baca Juga: Pileg 2019, Inilah Target PPP Pamekasan

1. Penderita HIV/AIDS 74 orang

Waduh, Penderita HIV/AIDS di Pamekasa pada Tahun 2018 Sebanyak Ininorthcoastcourier.co.za

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Pamekasan, Ali Maksum mengatakan bahwa hingga Oktober 2018, jumlah penderita HIV/Aids di Pamekasan mencapai 74 orang.  

2. Penderita masih bisa bertambah

Waduh, Penderita HIV/AIDS di Pamekasa pada Tahun 2018 Sebanyak Inirand.org

Bila dibandingkan data tahun 2017, kata Ali Maksum, jumlah penderita HIV/Aids bertambah 7 orang, dari 67 pada 2017 menjadi 74 orang. "Ada kemungkinan bertambah karena tahun 2018 masih sisa dua bulan," kata Ali Maksum, Senin (28/11).

Malah bisa jadi, jumlah penderita HIV/Aids di Pamekasan jauh lebih besar dari yang terdata saat ini. Sebab, kata Ali Maksum, 74 orang yang terdata itu adalah mereka yang dengan sadar memeriksakan dirinya ke puskesmas di tiap kecamatan.

"Tidak menutup kemungkinan ada penderita yang enggan memeriksakan diri," ujar dia.

3. Penularan dari narkoba dan seks bebas

Waduh, Penderita HIV/AIDS di Pamekasa pada Tahun 2018 Sebanyak Inilivedinner.tv

Soal penyebab penularan, Ali Maksum menyebut ada penyebab utama yaitu seks bebas dan narkoba. Yang masuk seks bebas ini antara lain suka gonta-ganti pasangan di luar nikah. Untuk narkoba penularan lewat penggunaan jarum suntik bergantian.

"Pencegahannya harus kembali pola hidup sehat. Hindari seks bebas dan jangan pakai narkoba,"

4. Identitas penderita dirahasiakan

Waduh, Penderita HIV/AIDS di Pamekasa pada Tahun 2018 Sebanyak Inigoogle

Ketika ditanya, peta penyebaran HIV/Aids di Pamekasan. Ali Maksum enggan merinci. Dia beralasan ada SOP yang mengharuskan identitas penderita harus dirahasiakan.

"Termasuk pula alamat yang bersangkutan harus dirahasiakan," ungkap dia. 

Baca Juga: Polisi Bongkar Warung Nasi di Pamekasan yang Disewakan untuk Mesum

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya