Suramadu dan Kiai Ma'ruf Jadi Alasan Ulama Madura Dukung Jokowi 

Jokowi naik dokar

Bangkalan, IDN Times - Ribuan orang menghadiri acara Deklarasi Akbar Ulama Madura mendukung Jokowi-Makruf di Pilpres 2019. Mereka memenuhi gedung Rato Ebuh di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu, (19/12).

1. Alasan mendukung Jokowi

Suramadu dan Kiai Ma'ruf Jadi Alasan Ulama Madura Dukung Jokowi IDN Times/Musthofa Aldo

Bupati Bangkalan, Latief Amin Imron, mewakili para ulama se Madura, mengatakan ada dua alasan mengapa ulama Madura bulat tekad mendukung Jokowi-Makruf.

Pertama, karena telah menggratiskan jembatan Suramadu. "Kebijakan itu dianggap sangat membantu bagi masyarakat Madura serta bisa memacu pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

2. Kiai Ma'ruf Amin sebagai Cawapres

Suramadu dan Kiai Ma'ruf Jadi Alasan Ulama Madura Dukung Jokowi ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Alasan kedua, karena Jokowi telah memilih KH Ma'ruf Amin sebagai wakilnya. Keputusan itu, dinilai sebagai penghormatan kepada ulama dan umat Islam di Indonesia.

"Kalau nanti terpilih, tolong majukan perekonomian di Madura. Agar bisa berkembang dan berdaya saing dengan daerah lain," kata dia.

3. Riwayat Penggratisan Suramadu

Suramadu dan Kiai Ma'ruf Jadi Alasan Ulama Madura Dukung Jokowi IDN Times/Musthofa Aldo

Menanggapi pidato Latief Amin itu, Presiden Joko Widodo menceritakan lagi riwayat Penggeratisan Suramadu. Penggratisan Suramadu, kata Jokwoi, justru merupakan usulan para ulama di Madura.

"Tiap kali ketemu kiai Madura, salah satu yang disampaikan sama saya, tarif Suramadu kemahalan," kenang Jokowi.

Jokowi pun mengkaji usulan itu. Pada 2016 dia putuskan memangkas tarif tol Suramadu hingga 50 persen. "Ternyata masih mahal katanya," kata Jokowi disambut tawa hadirin.

4. Jangan sampai Suramadu jadi penghambat pembangunan Madura

Suramadu dan Kiai Ma'ruf Jadi Alasan Ulama Madura Dukung Jokowi ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Jokowi pun mengkaji lagi tarif Suramadu. Kesimpulannya Suramadu digratiskan. Pertimbangannya, pembangunan Suramadu murni dari APBN, tidak ada investasi pihak ketiga. Lagi pula, pemasukan Suramadu ke APBN masih hitungan puluhan miliar. APBN masih mampu menalangi.

"Kenapa digratiskan? Jangan sampai Suramadu menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Madura," kata Jokowi.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya