Tumbuhkan Karang, Nelayan Bangsring Tenggelamkan 10 Truk Batu Kapur

Dari perusak karang menjadi pelestari

Banyuwangi, IDN Times - Kelompok Nelayan Samudra Bakti terus melakukan konservasi terumbu karang di pantai Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Kali ini, para nelayan menenggelamkan 10 truk batu kapur di dasar laut untuk memicu pertumbuhan karang.

1. Batu kapur jadi media baru memikat tumbuh karang

Tumbuhkan Karang, Nelayan Bangsring Tenggelamkan 10 Truk Batu KapurIDN Times/Istimewa

 

Ketua Kelompok Nelayan Samudra Bakti, Sukirno menjelaskan, sejak 2009 nelayan konsisten melakukan penanaman atau transplantasi terumbu karang di zona konservasi seluas 15 hektar luas laut. "Titik penenggelaman batu di area yang tidak memiliki terumbu karang hidup agar tidak merusak yang telah ada," kata Sukirno di sela penenggelaman batu kapur, Kamis (25/1).

2. Telah menanam puluhan ribu rumah karang

Tumbuhkan Karang, Nelayan Bangsring Tenggelamkan 10 Truk Batu KapurIDN Times/Kelompok Nelayan Samudera Bakti

 

Sejak tahun 2009, kelompok nelayan Samudra Bakti telah menanam hingga puluhan ribu rumah terumbu karang. Bibit tersebut di tanam di paralon, plastik, semen dan besi. Aktivitas dan biaya penanaman dikakukan secara mandiri dan bantuan dari wisatawan, maupun donatur swasta.

"Kalau dihitung sudah ada puluhan ribu transplantasi terumbu karang. Ekosistem ikan-ikan yang dulu hilang sudah banyak yang kembali," katanya.

Sukirno melanjutkan, di kawasan konservasi juga terdapat 500 unit instalasi apartemen ikan yang menjadi rumah buatan untuk ikan bertelur dan bersembunyi. "Terumbu karang buatan diolesi gula tetes tebu untuk merangsang pertumbuhan karang," ujarnya.

Ada juga teknologi Bio Rock berupa kubah dari kerangka besi yang dialiri listrik untuk mempercepat pertumbuhan karang.  "Sementara yang terlihat efektif transplantasi, apartemen, dan terumbu karang buatan. Untuk Bio Rock kami nilai tidak efektif di sini sehingga sudah diangkat," kata Sukirno lagi.

3. Dari perusak karang menjadi pelestari

Tumbuhkan Karang, Nelayan Bangsring Tenggelamkan 10 Truk Batu KapurIDN Times/Kelompok Nelayan Samudera Bakti

 

Kelompok Nelayan Samudera Bakti, telah menginspirasi banyak kelompok nelayan lain di Banyuwangi. Sejak tahun 1960-an, nelayan Bangsring terkenal sebagai pencari ikan hias dengan alat tangkap tradisional.

Kemudian, pada tahun 1970-an muncul model penangkapan yang tidak ramah lingkungan menggunakan potasium dan bom ikan. Meski mendadak dapat tangkapan ikan hias dan karang melimpah, ekosistem terumbu karang menjadi rusak.

"Baru pada tahun 2007 kami berupaya mengajak nelayan untuk tidak menggunakan potasium. Awalnya sulit, tapi setelah dapat banyak penghargaan dan bisa mendatangkan ekonomi dari sisi pariwisata, banyak yang gabung" jelasnya.

 

Baca Juga: 55 Ribu Hektar Terumbu Karang di Bali Bakal Dikonservasi Tahun 2020

4. Raih penghargaan Kalpataru dari Jokowi

Tumbuhkan Karang, Nelayan Bangsring Tenggelamkan 10 Truk Batu KapurIDN Times/Istimewa

Sukirno sendiri juga pernah menjadi nelayan yang menggunakan potasium, hingga akhirnya berubah sebagai pelestari. "Saya sendiri dulu juga mantan pengebom ikan, sekarang ya gini, menjaga dan menanam terumbu karang. Nelayan sini juga sepakat, di area luar konservasi sudah menggunakan alat tangkap tradisional lagi" tambahnya.

Pada tahun 2017 nelayan Bangsring mendapatkan penghargaan pelestarian lingkungan Kalpataru dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Hancurnya Mahkota Terumbu Karang Dunia di Raja Ampat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya