Rumah Sakit Khusus Hewan di Banyuwangi Resmi Dibuka

Banyuwangi, IDN Times - Fasilitas rumah sakit khusus hewan, resmi dibuka di Kabupaten Banyuwangi. Rumah sakit yang bertempat di Jalan Kartini, Nomor 56, Kelurahan Kepatihan tersebut, memiliki layanan Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Diagnostik, Ruang Bedah, Ruang Rawat Inap hingga laboratorium dan apotek.
1. Respons banyaknya pencinta hewan
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, rumah sakit hewan tersebut merupakan, satu dari 12 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ditingkatkan statusnya.
Peningkatan status ini bertujuan untuk memberikan peningkatan layanan kesehatan hewan yang ada di Banyuwangi.
"Semoga ini bisa membantu warga menjaga kualitas hewan ternaknya maupun hewan peliharaannya mengingat sekarang semakin banyak pencinta binatang, juga komunitas-komunitasnya yang tumbuh di Banyuwangi,” kata Ipuk usai meresmikan Rumah Sakit Hewan, Senin (7/6/2021).
Baca Juga: Kunjungi Smart Kampung Banyuwangi, Mendagri: Saya Kalah dengan Kades
2. Cegah sebaran penyakit
Lebih lanjut, Ipuk menilai persoalan kesehatan hewan tidak bisa disepelekan untuk mencegah sebaran penyakit dari hewan ke manusia.
"Pertama, kita bisa mencegah penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Kedua, ini bagian dari kesadaran kita untuk menghargai hewan, bagaimana kesejahteraan hewan diterapkan termasuk dari sisi kesehatannya,” jelas dia.
"Saya juga minta warga bila menemukan hewan yang sakit, seperti kucing atau anjing di jalan, bisa disampaikan agar ditangani,” tambahnya.
Hanya saja, rumah sakit hewan di Banyuwangi untuk sementara belum bisa memberikan layanan kepada hewan berukuran besar, karena keterbatasan ruang.
"Untuk hewan berukuran besar, tim Puskeswan yang seperti biasa akan turun membantu masyarakat,” katanya.
3. Jadi pusat pemeriksaan hewan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setyawan mengatakan, layanan rumah sakit hewan di Banyuwangi ini bisa membantu proses pemeriksaan kesehatan, terhadap masuknya binatang ternak dari luar Jawa.
“Salah satu pintu masuknya hewan-hewan ternak ke Jawa ini melalui Banyuwangi. Baik yang dikirim dari Bali, NTT dan Indonesia bagian timur lainnya. Jadi, perlu ada pemeriksaan yang ketat terhadap kesehatannya. Agar tidak menjadi bibit penyakit yang bisa menyebar di Jawa,” ujar Arief.
Baca Juga: 7 Hewan Paling Mematikan bagi Manusia di Dunia, Ada Hewan Apa Saja?