Menikmat Kopi dan Susu Kambing Etawa di Banyuwangi

Menikmati kopi dan susu kambing dihamparan kebun kopi

Banyuwangi, IDN Times - Ingin menikmati kopi di antara hamparan kebun hingga minum susu kambing etawa steril? Datang saja ke perkebunan rakyat Lingkungan Lerek, Kelurahan Gombengsari, Kabupaten Banyuwangi. 

Di sana, pengunjung bahkan bisa belajar proses budidaya, panen, hingga menyeduh kopi. Sementara bila ingin meminum susu kambing etawa, pengunjung bisa mencoba cara memerah dan langsung meminum susunya.

Baca Juga: Gara-gara Tukang Sayur, Banyuwangi Mendapat Penghargaan Dunia 

1. Gombengsari terkenal dengan luasan kebun rakyat

Menikmat Kopi dan Susu Kambing Etawa di BanyuwangiDok. IDN Times/Humas Banyuwangi

Salah satu pengelola wisata kopi dan perah susu Kopi Lego, Hariyono Ha'o (40), mengatakan Desa Gombengsari memang terkenal dengan perkebunan kopi rakyatnya. Hampir di setiap pekarangan rumah warga terdapat kebun kopi. 

"Di antara kebun kopi juga banyak tanaman rasidi, jadi banyak warga yang memelihara kambing etawa juga. Di sini kami sediakan paket wisata untuk meningkatkan nilai jual, sekaligus mengenalkan potensi," kata Hariyono, Kamis (1/11).

2. Tingkatkan nilai jual kopi

Menikmat Kopi dan Susu Kambing Etawa di BanyuwangiDok. IDN Times/Humas Banyuwangi

Sebelum potensi kebun dan susu kambing perahnya dikenalkan ke wisatawan, harga kopi rakyat di pasaran hanya sekitar Rp17-18 ribu. Dari situ, dia berinisiatif untuk membuat produk kopi yang dikemas sendiri, biji kering, sangrai, hingga giling sejak 2015, dari sebelumnya hanya dijual biji gelondongan.

"Kami bikin kemasan per 200 gram, harganya antara Rp40 ribu hingga Rp200 ribu, tergantung jenis kopinya. Dalam sebulan, produksi kami mencapai 1,5 kuintal," kata Hariyono.

Brand yang dijual adalah Kopi Lego (Lerek Gombengsari) dengan enam varian kopi, antara lain kopi luwak, kopi lanang, kopi arabika, kopi robusta, kopi leberica, dan house blend (campuran arabika dan robusta).

Sementara untuk paket wisatanya sendiri, Hariyono menawarkan jenis tracking kebun kopi, melihat petik kopi, pemrosesan biji kopi secara tradisional, hingga minum kopi, dan menyantap kuliner dan buah lokal khas Gombengsari. 

"Kami juga menyiapkan homestay untuk menginap," jelasnya.

3. Sebulan ada sekitar 200 wisatawan yang menikmati paket kebun kopi dan susus

Menikmat Kopi dan Susu Kambing Etawa di BanyuwangiDok. IDN Times/Humas Banyuwangi

Saat ini, luas kebun kopi di Kelurahan Gombengsari mencapai 400 hektar. Masing masing kepala keluarga memiliki luasan rata-rata 1-5 hektar dengan produksi hingga 1,5 ton per hektar. 

"Sebulan rata-rata wisatawan yang datang ke sini ada sekitar 200 rombongan. Wisatawan juga diajak melihat kandang kambing etawa yang banyak tersebar di rumah penduduk.
Sementara untuk susu perah kambing etawa yang bisa langsung diminum, dia menjamin tidak akan berbau lengur atau amis. Ada cara memerah yang bikin susu tidak amis, dijamin steril," jelasnya. 

4. Susu kambing dipastikan steril dari kotoran dan tidak berbau

Menikmat Kopi dan Susu Kambing Etawa di BanyuwangiDok. IDN Times/Humas Banyuwangi

Sebelum diperah, bagian puting kambing dibersihkan dengan alkohol untuk menetralisir bakteri dan kotoran. Kemudian, cara memerahnya menggunakan botol mineral dengan lubangnya yang kecil untuk meminimalisir masuknya kotoran.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sempat mengunjungi lokasi Kopi Lego dan menikmati langsung susu yang baru diperah. "Penyajian yang bervariasi tiap daerah juga menjadi salah satu atraksi yang menarik bagi wisatawan. Bukan hanya petani kopi saya kira, tapi juga masyarakat bisa meraih keuntungan dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke mari," jelas dia.

Baca Juga: Gowes 6200 Kilometer, Jelajah Sepeda Nusantara Sampai di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya