Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di Banyuwangi

Banyuwangi tak lagi keluarkan izin untuk hotel melati

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali memberikan izin pendirian hotel berbintang, Kokoon. Izin tersebut berarti menambah daftar pendirian hotel berbintang  tiga dan empat dari 13 yang sudah beroperasi di Banyuwangi.

1. Tidak mengizinkan hotel kelas melati

Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di BanyuwangiIDN Times/Istimewa

 

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengaku sudah bertahun tahun tidak mengizinkan pendirian hotel kelas melati. Bila ada investasi pendirian hotel, dia hanya mendukung yang kelas berbintang dan mengikuti arsitektur lokal Banyuwangi.

"Saya sudah lama tidak izinkan hotel kelas melati, dan Hotel Kokoon ini sudah lama mengajukan izin, tapi belum saya setujui. Izin pembangunan kami berikan setelah hotel Dialoog grup Alila yang ada di Kecamatan Kalipuro beroperasi. Saya lihat, arsitektur Hotel Kokoon telah mengakomodir desain arsitektur lokal yang menjadi salah satu syarat diterbitkannya izin," katanya saat melakukan ground breaking Hotel Kokoon di Jalan Banyuwangi-Jember KM 7,  Rabu (27/2).

2. Delapan tahun terakhir mengharuskan adopsi arsitektur lokal

Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di BanyuwangiIDN Times/Istimewa

 

Dia menambahkan, sejak 8 tahun terkahir, pihaknya berupaya menguatkan arsitektur lokal Using sebagai syarat diterbitkannya ijin pembangunan bagi semua investor yang masuk ke Banyuwangi.

"Kami selalu minta ada presentasi akhir desain bangunan baik itu hotel, kantor, pabrik sebelum ijin kami terbitkan. Tujuannya untuk menjadi ciri khas bangunan yang ada di Banyuwangi juga untuk meninggalkan jejak peradaban bagi generasi muda daerah di masa depan,” katanya.

3. Mendukung fasilitas pariwisata

Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di BanyuwangiKab. Banyuwangi

 

Sebelumnya semua hotel berbintang di Banyuwangi seperti Aston, El-Royale, Santika, Alila, Dialoog memang diminta menampilkan ciri khas arsitektur lokal Banyuwangi, baik pada desain eksterior maupun interior gedung. Seperti atap hotel yang mengadopsi atap rumah Suku Khas Using, suku asli Banyuwangi, lobby hotel berbentuk limas sebagaimana bentuk rumah Using, hiasan interior berupa motif batik khas daerah Gajah Uling, hingga aksesoris penghias kamar yang menampilkan berbagai keunikan daerah.

Hotel-hotel tersebut, selain untuk mendukung pariwisata di Banyuwangi, juga pertemuan-pertemuan rapat dari luar daerah.

"Wisatawan yang hadir di Banyuwangi tidak hanya berwisata, namun acara studi banding pemerintahan hingga menggelar seminar juga ramai di sini," jelas Anas.

Selama tahun 2018 lalu, terdapat lebih dari 34.000 orang yang mengunjungi  Banyuwangi dari berbagai instansi pemerintahan seluruh Indonesia untuk studi banding. Dari jumlah tersebut, rata-rata lebih dari 100 instansi pemerintahan dan swasta. Satu instansi rata-rata membawa 80 rombongan. Mayoritas mereka belajar sejumlah inovasi, terutama penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

"Itu belum termasuk wisatawan yang memang ingin berlibur di Banyuwangi, yang mencapai lebih dari 98.970  wisatawan mancanegara pada tahun lalu. Belum wisatawan domestik yang jumlahnya mencapai 4,8 juta," katanya.

Baca Juga: Banyuwangi Diajukan Menjadi Geopark Internasional pada Tahun 2020

4. Hotel Kokoon bisa tampung 2000 orang

Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di BanyuwangiIDN Times/Istimewa

CEO Property Kokoon Hotel, Budiman mengatakan kehadiran hotel dalam jaringan grup Kokoon tersebut untuk ikut serta dalam geliat pariwisata Banyuwangi. Kokoon sendiri meihat Banyuwangi memiliki potensi pariwisata yang unik dan berbeda dengan daerah lainnya.

"Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan Banyuwangi. Banyak wisatawan mengenal Banyuwangi sebagai daerah dengan destinasi wisata yang potensial misalnya Gunung Ijen, Sukamade, Taman Nasional Alas Purwo, dan G-Land. Kami ingin turut andil dalam pariwisata daerah dan ikut mempromosikan destinasi yang ada di Banyuwangi baik pada skala nasional hingga internasional,” kata Budiman.

Budiman mengatakan hotel ini akan berdiri dengan 13 lantai dengan luas bangunan mencapai 17 ribu meter persegi. Kamar yang disediakan berjumlah 166 room yang terdiri atas deluxe dan eksekutive serta akan dilengkapi ballroom yang dapat menampung hingga 2000 orang. “Semoga hotel ini akan menjadi pilihan akomodasi terbaik bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi,” ujar dia.

Baca Juga: Bantu Penggemukan Sapi, BNI Beri KUR Khusus Peternak di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya