BPS Banyuwangi akan Terjunkan 2.000 Petugas untuk Sensus Penduduk 2020

Banyuwangi, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal menggelar sensus penduduk secara serentak di Indonesia pada 15 Februari 2020. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi Tri Erwandi meminta kepada seliuruh camat, lurah, hingga RT untuk membantu sosialisasi rencana sensus yang digelar setiap sepuluh tahun sekali tersebut.
"BPS meminta partisipasi warga untuk bantu sosialisasi terkait sensus penduduk di pertemuan tingkat desa maupun RT. Mohon getok tularnya ke masyarakat lain," kata Tri dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat kecamatan serentak, Rabu (5/2).
1. Ada sensus berbasis online

Tri menambahkan, sensus penduduk tahun ini perlu disosialisasikan karena bakal ada sensus berbasis online. Sebanyak 2.000 petugas akan memverifikasi dengan turun langsung ke lapangan pada Juli mendatang.
"Menyiapkan 2.000 petugas sensus. Buat yang offline sulit sinyal, bulan Juli petugas akan melakukan sensus, pendataan, verifikasi hingga wawancara," tambahnya.
Sensus penduduk digelar setiap sepuluh tahun sekali untuk mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode, persebaran, serta kepadatan penduduk di setiap wilayah. Selain itu juga untuk mengetahui berbagai atribut sosial penduduk.
2. Sensus menggunakan combined method

Pada tahun ini, sensus akan menggunakan data registrasi penduduk yang disebut combined method (Metode Kombinasi). Dengan metode ini, data administrasi yang tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri akan dikombinasikan dengan pencacahan lapangan. Baik melalui pendataan mandiri (Sensus Penduduk Online), maupun wawancara dari rumah ke rumah.
"Kami harapkan saling menguntungkan antara BPS dan Dukcapil terkait update data terkini. Sehingga, ke depan data Dukcapil dan sensus penduduk menjadi satu, one data, sehingga bisa memberikan kualitas data pendudukan yang lebih bagus," katanya.
Tahapan sensus penduduk tahun ini juga berbeda dengan sensus-sensus sebelumnya. Sensus akan diawali dengan sensus online yang digelar mulai15 Februari hingga 31 Maret 2020. Setiap satu keluarga diminta mengisi data yang diakses secara online lewat portal sensus.bps.go.id.
“Portal ini bisa diakses dengan menggunakan smartphone, tablet, komputer, maupun laptop. Ada sekitar 15 pertanyaan pokok yang perlu diisi oleh masyarakat. Sebelum mengisi, siapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan kode Kartu Keluarga (KK) karena itu sebagai password untuk bisa mengisi daftar pertanyaan,” jelas Tri.
3. Bisa dipelajari di YouTube

Pengisian sensus secara online bisa dilakukan siapa saja dalam satu anggota keluarga. Tidak harus kepala keluarga, siapa pun bisa, cukup dengan memasukkan NIK dan KK-nya.
"Biar lebih gamblang, masyarakat bisa mempelajari panduan pengisian di YouTube, klik saja sensus penduduk online,” terangnya.
Setelah sensus online, tahap berikutnya akan dilakukan sensus penduduk secara wawancara pada 1 hingga 31 Juli 2020. Wawancara langsung ini untuk memverifikasi hasil sensus online, serta mengecek keakuratan data warga.
“Ini sekaligus bisa dimanfaatkan warga yang belum mengisi sensus online. Nanti akan ada petugas door to door untuk meng-update data,” ujarnya.