Bawaslu Banyuwangi Sita Tabloid Indonesia Barokah dari Sebuah Masjid

Isi tabloid tidak sampai tersebar ke masyarakat

Banyuwangi, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Banyuwangi menerima sejumlah laporan adanya Tabloid Indonesia Barokah di Masjid-masjid. Tabloid yang dikabarkan berisi konten provokatif menyudutkan salah satu Capres dan Cawapres 2019 itu sempat tersebar di empat kecamatan di Banyuwangi.

1. Disebar dari kantor desa dan diserahkan ke Masjid

Bawaslu Banyuwangi Sita Tabloid Indonesia Barokah dari Sebuah MasjidIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Divisi Penindakan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Rimang Basori mengatakan, tabloid tersebut mulanya ditaruh di bagian pelayanan publik kantor desa, namun alamat yang dituju tertulis lengkap ke masjid sekitar desa.

Di Glagah sendiri sejauh ini terdeteksi ada tiga desa yang menerima paket Tabloid Indonesia Barokah. Masing-masing paket berisi tiga eksemplar.

"Ya pihak desa sempat memberikan ke Kepala Dusun sekitar masjid untuk memberikan paket tersebut. Itu kondisi belum tahu isi paketnya. Yang dua masih belum diantar," ujarnya.

Tiga desa di Glagah antara lain, Desa Paspan, Desa Kampung Anyar, dan Desa Glagah. Sementara tiga kecamatan lain di Banyuwangi yang sempat menerima tabloid antara lain di Sempu, Cluring, dan Banyuwangi.

Baca Juga: Tabloid Indonesia Barokah Terus Beredar Masif di Berbagai Daerah

2. Sita tabloid di Masjid

Bawaslu Banyuwangi Sita Tabloid Indonesia Barokah dari Sebuah MasjidIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Basori, kemudian mendatangi salah satu takmir Masjid Baitul Muttaqin, Desa Paspan, yang sudah menerima paket Tabloid Indonesia Barokah.

"Ini untuk memastikan tabloid belum sampai (dibaca) ke masyarakat, karena terus kami pantau," katanya.

Takmir Masjid Baitul Muttaqin, Khoirudin yang telah menerima paket Tabloid Indonesia Barokah mengaku belum membaca isi tabloid Indonesia Barokah. Dia juga memastikan tidak pernah memesan tabloid tersebut.

"Sampai sekarang saya tidak baca. Dan saya tidak tahu, dan tidak pernah memesan kepada siapapun," ujarnya.

Sambil membawa tabloid, Khoirudin mengatakan tidak akan pernah dan mau melakukan kampanye di dalam masjid.

"Tiba-tiba saya terima dari desa. Alamat lengkap, saya sendiri belum sempat baca. Kalau saya sendiri tidak akan bicara politik di masjid," katanya.

3. Langsung diberikan ke Panwaslucam

Bawaslu Banyuwangi Sita Tabloid Indonesia Barokah dari Sebuah MasjidIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Saat didatangi, Panwaslu Kecamatan Glagah, Khoirudin langsung memberikan Tabloid Indonesia Barokah ke petugas. Kondisi paket, tampak sudah dibuka.

"Ini adik saya yang penasaran langsung dibuka. Kalau saya tidak suka baca koran," ujar pria kelahiran 1965 ini.

Tabloid yang sudah disita akan diberikan ke Bawaslu untuk dikaji konten dari ditindaklanjuti agar tidak menjadi kampanye negatif.

Baca Juga: Secara Misterius, Tabloid Indonesia Barokah juga Beredar di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya