Banyuwangi Batik Festival, Panggung Kolaborasi Desainer dan Perajin

Sebanyak 120 busana batik ditampilkan

Banyuwangi, IDN Times - Parade busana Banyuwangi Batik Festival (BBF) berlangsung meriah di Gelanggang Seni Budaya, Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu malam (23/11). Sebanyak 120 busana batik ditampilkan para model di atas panggung.

1. Angkat motif blarak sempal

Banyuwangi Batik Festival, Panggung Kolaborasi Desainer dan PerajinFashion Banyuwangi Batik Festival di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Karya batik dengan motif blarak sempal jadi tema dalam BBF tahun ini. Bagi masyarakat Banyuwangi, motif blarak sempal memiliki makna kebersamaan mulai muda hingga tua.

"Makna filosofisnya, daun kelapa dengan ruas tulang daun yang sejajar rapi dari awal tumbuh hingga mengering memiliki bentuk yang sama. Ini menyimbolkan kebersamaan yang terpupuk mulai muda sampai tua,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sih Wahyudi.

2. Kolaborasi desainer dengan perajin batik

Banyuwangi Batik Festival, Panggung Kolaborasi Desainer dan PerajinMotif blarak sempal jadi tema Fashion Banyuwangi Batik Festival di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Ratusan karya busana batik dalam ajang BBF merupakan hasil kolaborasi 12 desainer lokal, 15 perajin batik Banyuwangi, dan 8 desainer nasional hingga internasional. Para desainer menyuguhkan karya-karya menarik. Mulai kasual, street wear, hingga special occasion seperti baju seremonial dan baju pesta. 

Perancang busana, Indonesia Fashion Chamber (IFC) mulai dari Ali Charisma, Yunita Kosasih, Alphiana Chandrayani, Alben, Agus Suhandar, Ye-eti dan Farhan turut memeriahkan BBF.

”Setiap tahun motif yang diangkat memang berbeda-beda. Ini event yang ketujuh," terangnya.

Selain ribuan masyarakat Banyuwangi yang hadir menonton, BBF juga dihadiri Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward, Irjen Kemenkumham Johny Ginting, Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Viktoria Simanungkalit, dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Baca Juga: Festival Batik Banyuwangi Sukses Dongkrak Kualitas dan Omzet Perajin 

3. Memperkuat pasar batik lokal

Banyuwangi Batik Festival, Panggung Kolaborasi Desainer dan PerajinFashion Banyuwangi Batik Festival di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Salah satu karya desainer yang ditunggu-tunggu adalah Samuel Wattimena. Samuel membawakan 10 karya desain hasil rancangannya dengan bahan kain batik blarak sempal. Malam itu, dia memadukan batik blarak sempal dengan kain nusantara seperti lurik dan tenun.

Samuel melihat desainer lokal Banyuwangi telah menampilkan karyanya dengan baik.

“Saya yakin, jika berbagai langkah kreatif ini terus didukung, ke depan industri batik Banyuwangi bakal semakin eksis dan kompetitif di industri fesyen nasional,” ujarnya.

4. Menguatkan pendapatan perajin batik

Banyuwangi Batik Festival, Panggung Kolaborasi Desainer dan PerajinFashion Banyuwangi Batik Festival di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival batik telah mampu mendongkrak kualitas batik lokal, sekaligus mengerek pendapatan para perajin dan UMKM batik Banyuwangi.

“Festival ini bukan cuma soal menampilkan batik di panggung, tapi instrumen menggerakkan partisipasi masyarakat dan menumbuhkan kewirausahaan batik hingga pelosok desa. Dulu, mereka hanya bisa menjual belasan lembar kain per bulan, tapi kini bisa jual ratusan lembar kain batik per bulan,” ujarnya.

Anas menambahkan, dalam mengerek kapasitas para perajin batik, pihaknya memberikan berbagai pelatihan batik sebanyak 54 kali dengan menyasar 6.480 warga dan perajin batik.

"Materi yang diberikan mulai teknik membatik, pewarnaan alami, desain busana, kemasan dan branding, pengelolaan limbah, hingga pemasaran digital," katanya.

Baca Juga: Trotoar di Banyuwangi Jadi Catwalk Ajang Fashion Batik

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya