Antisipasi Banjir, Puluhan Sungai di Banyuwangi Dinormalisasi

Normalisasi bertahap dilakukan sejak dua bulan lalu

Banyuwangi, IDN Times - Pemkab Banyuwangi mengaku telah melakukan langkah antisipasi terjadinya banjir. Upaya yang dilakukan mulai dari normalisasi saluran air dan sungai hingga membuat saluran air alternatif.

 

1. Sebanyak 20 sungai telah dinormalisasi

Antisipasi Banjir, Puluhan Sungai di Banyuwangi DinormalisasiNormalisasi sungai di Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo menjelaskan, upaya normalisasi secara bertahap telah dilakukan sejak dua bulan lalu, November 2019.

"Hingga saat ini, sudah ada 20 lebih sungai yang telah dinormalisasi, di antaranya  Sungai Setail di Sempu dan Sungai Garit di Alas Malang. Kita angkat sebagian besar endapannya dan bersihkan sampah-sampahnya," kata Guntur, Kamis (2/1).

2. Siapkan alat berat di saluran rawan luapan banjir

Antisipasi Banjir, Puluhan Sungai di Banyuwangi DinormalisasiJajaran dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pengairan Banyuwangi saat meninjau kawasan normalisasi mangrove. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Normalisasi sungai sedang dan besar, kata Guntur, dilakukan agar bisa menampung melimpahnya air saat hujan ekstrem datang sewaktu-waktu. Khusus Sungai Garit yang pernah meluber sehingga menyebabkan banjir bandang di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh pada tahun lalu, telah disiapsiagakan satu buah excavator.

“Sudah kami standby-kan alat berat di sini, jika sewaktu-waktu ada air datang dari hulu membawa material endapan, sungai bisa segera dikeruk dan material dari atas yang turut hanyut bersama air bisa langsung diangkat,” ujarnya.

3. Pintu Dam air dipastikan berfungsi optimal

Antisipasi Banjir, Puluhan Sungai di Banyuwangi DinormalisasiKawasan mangrove yang bakal ditebang dan normalisasi sedimentasi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyiagaan sejumlah pintu air (bendungan). Mesin yang menggerakkan pintu-pintu bendungan, selalu dipastikan dalam kondisi yang baik dan berfungsi optimal, terutama di bendungan-bendungan besar.

"Seperti pintu Dam Karangdoro, Dam Kali Setail, Dam Blambangan, dan Dam K. Para penjaga pintu bendungan juga kami minta terus siaga, memantau debit sungai saat hujan ekstrem. Semoga ini bisa meminimalkan bencana. Pohon-pohon yang sudah tua dan keropos, juga sudah kami potong,” akunya.

4. Normalisasi saluran air di daerah rawan genangan

Antisipasi Banjir, Puluhan Sungai di Banyuwangi DinormalisasiNormalisasi sungai di Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Banyuwangi, Danang Hartanto menambahkan upaya normalisasi saluran-saluran air dilakukan di titik daerah yang berpotensi besar tergenang air.

Normalisasi dilakukan mulai dari mengeruk sedimentasi (endapan), rehabilitasi dan revitalisasi saluran yang rusak, pemasangan screen untuk memperlancar aliran air, hingga merapikan pipa yang mengganggu saluran.

“Ada 15 titik se-Banyuwangi. Di antaranya di Jl. Banterang, Jl. Yos Sudarso, Jl. PB. Sudirman, dan Jl.Basuki Rahmad. Juga di luar perkotaan, seperti Kecamatan Rogojampi dan Sempu,” kata Danang.

Selain saluran air yang dinormalisasi, pihaknya juga membuat saluran alternatif untuk memperkecil hambatan aliran air di
2 titik, yakni di Jalan Yos Sudarso dan Brawijaya, tepatnya di depan Terminal Brawijaya. Kemudian membangun saluran-saluran baru yang mengarahkan air ke saluran yang lebih besar di daerah Kelurahan Kebalenan, Taman Baru, Kampung Mandar, dan Rogojampi

“Jika saluran air tak mampu menampung air yang datang dalam jumlah besar, maka sodetan ini akan mengalirkan air ke saluran lain. Dengan demikian, air tidak sampai meluber ke jalanan,” jelasnya.

Baca Juga: BPBD Banyuwangi Sebut 9 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya