5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai Jember

Mereka mayakini ritual bisa selesaikan masalah

Jember, IDN Times - Masyarakat Kabupaten Jember dihebohkan dengan 23 orang yang terseret ombak di pantai selatan, Payangan, Kecamatan Ambulu. Dari jumlah tersebut, 11 orang ditemukan meninggal dunia dan 12 orang selamat, Minggu dini hari (13/2/2022).

Sebanyak 23 orang yang terseret ombak merupakan kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara asal Jember yang sedang melakukan ritual tengah malam dengan mandi di laut selatan.

1. Ritual sudah berlangsung 1 jam sebelum akhirnya tergulung ombak tinggi

5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai JemberUpaya pencarian korban terseret ombak di Jember. Dok Istimewa

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara ritual dengan mandi di pantai sudah berjalan satu jam sebelum akhirnya tergulung ombak tinggi yang datang dan menyeret anggota ritual.

"Tepatnya pada pukul 00.25 dinihari, ombak besar datang dan menyeret seluruh jamaah, atas kejadian ini, beberapa jamaah yang selamat langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar, dan menghubungi pihak Polsek Ambulu," jelasnya.

Baca Juga: Kronologi 23 Orang Terseret Ombak Pantai Jember saat Ritual

2. Ritual mandi di pantai diyakini bisa menyelesaikan masalah

5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai JemberProses evakuasi korban terseret ombak akibat aktivitas ritual di pantai Payangan Jember. Dok Istimewa

Dari hasil pemeriksaan sementara, para anggota kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara bergabung dan mengikuti ritual dengan tujuan berbeda-beda.

Ada yang ingin menyelesaikan masalah rumah tangga, hingga menyembuhkan penyakit yang diduga dari dampak guna guna ilmu hitam.

"Kelompoknya bergabung karena berbagai permasalahan, ada yang masalah ekonomi, rumah tangga, guna guna ilmu hitam," terangnya.

Guru dari padepokan, kata Hery mengaku bisa menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara ritual.

"Gurunya mengaku bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang ada melalui kegiatan dzikir. Mandi, mensucikan diri, dan mendapatkan berkah," jelasnya.

Saat ini polisi masih mendalami saksi-saksi dari anggota kelompok. Sementara pimpinan padepokan yang turut menjadi korban selamat masih menjalani perawatan.

"Kami masih dalami dari saksi yang ada, anggota kelompok masih ada yang baru bergabung dan beberapa bulan," jelasnya.

Baca Juga: Kronologi 23 Orang Terseret Ombak Pantai Jember saat Ritual

3. 11 orang anggota meninggal tergulung ombak

5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai JemberTim SAR gabungan membawa korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat. ANTARA FOTO/Wahyu/sen/YU

Sementara itu dari 23 korban yang terseret ombak, 11 korban yang meninggal identitasnya sudah diketahui.

"11 Orang sudah berhasil ditemukan dan teridentifikasi, sebelumnya 9 orang sempat dikabarkan hilang, tapi saat ini semua sudah ketemu," ujar Hery Purnomo usai memimpin pencarian korban di lokasi kejadian.

Hery mengatakan, kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara berasal dari Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi Jember. Mereka 23 orang yang ikut dalam ritual di pantai selatan, berasal dari beberapa kecamatan di Jember.

4. Masih ada dua korban selamat yang masih dirawat

5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai JemberTim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat. ANTARA FOTO/Wahyu/sen/YU

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, dari 12 korban selamat, dua di antaranya sedang menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu dan sisanya diperbolehkan kembali ke rumah.

Kemudian 11 orang jenazah dibawa ke RSUD Soebandi Jember sebelum dipulangkan ke rumah duka. Kata Hendy, polisi juga sedang melakukan penyelidikan terhadap saksi dari kelompok dan guru padepokan yang sedang menjalani perawatan.

"Kepolisian masih mendalami motif ritual tersebut, yang jelas saya minta kepada seluruh warga Jember untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dulu sebab cuacanya berbahaya, tolong petugas terkait untuk memperketat penjagaan pantai," kata Hendy, usai meninjau di lokasi kejadian, Minggu (13/2/2022).

"Sekarang yang selamat sudah kembali ke rumah masing-masing, cuma masih ada dua yang masih dirawat, dan sudah mulai bagus keadaannya," tambahnya.

5. Kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara juga ritual di sungai

5 Fakta Ritual Berujung Maut di Pantai JemberTim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat. ANTARA FOTO/Wahyu/sen/YU

Hendy mengatakan, pihaknya tidak mengetahui bahwa ada kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara. Menurutnya, banyak aktivitas ibadah dzikir di Jember, namun tidak melakukan ritual seperti mandi di pantai.

"Informasi yang kami dapat, ritual baru kali ini dilakukan di pantai dan itu sudah diperingatkan dari penjaga pantai. Kelompok ini masih baru dan sepertinya tidak ada izin," jelasnya.

Hendy mengatakan, tidak hanya di pantai, kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara juga biasa melakukan ritual di sungai.

"Kami tidak memantau, kelompok ritual ini juga melakukan ritual di sungai, dilakukan banyak orang mulai jam 9 malam sampai jam 1 pagi. Itu informasi yang kami dapatkan," jelasnya.

Baca Juga: Daftar 23 Nama Korban Terseret Ombak saat Ritual di Jember

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya