Yo, Opo Kabare Cak Kartolo?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Warga Jawa Timur tentu tak asing dengan Kartolo. Pentolan grup lawak Kartolo Cs ini namanya sempat meredup. Tapi, sekarang mencuat lagi setelah mendapat peran di beberapa judul film tanah air seperti Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan Yowis Ben Series.
1. Perjalanan Kartolo di dunia ludruk
Cak Kartolo, begitu dia akrab disapa. Ia merupakan seorang pelawak sekaligus pemain kesenian ludruk yang cukup terkenal di Jawa Timur. Ia memulai karir sebagai pemain ludruk pada 1940-an dan kerap tampil di sejumlah gelaran ludruk yang ditanggap oleh pemerintah maupun pihak lain.
Lawakan bahasa jawa Kartolo yang khas membuat banyak masyarakat Jawa Timur senang dengan dirinya. Bahkan, di beberapa pertunjukan, Kartolo juga sering membawakan kidungan.
Meski kiprahnya di dunia lawak dan ludruk cukup terkenal, tak banyak anak muda sekarang yang kenal dengan dirinya. Hal tersebut, karena saat ini ada nama-nama pelawak lain yang lebih terkenal dari pada dirinya.
"Jaman dulu tidak ada saingan, waktu jaman-jaman ludruk dulu. Tapi sekarang banyak, jadi kadang-kadang anak-anak muda gak ngerti dan gak kenal," ujar Kartolo kepada IDN Times, Jumat (27/5/2022).
Baca Juga: Kebangetan! Kabel Lampu Hias di Surabaya Dicuri
2. Kartolo sepi job saat pandemik
Kartolo mengaku, selama dua tahun pandemik ia sempat sepi job. Tak banyak orang yang mengundang dirinya untuk tampil di panggung, maupun acara tv lokal.
"Saya grub lawak sama 4 orang, kadang main wayang orang, kadang ludruk dan campursari. Ada tanggapan (undangan) di luar tapi gak sebanyak dulu sebelum pandemik," ungkapnya.
3. Kartolo terus berkarya lewat Youtube
Meski begitu, Kartolo tak berhenti untuk terus berkarya. Kartolo terus berkarya melalui media lain seperti membuat channel youtube dengan nama "Cak Kartolo Channel".
"Kemarin ini saya diundang tampil di Surabaya Bisnis Festival, kalau gak ada tanggapan sehari-hari saya paling momong putu (jagain cucu)," tuturnya.
Meski begitu, ia tak patah semangat. Kartolo berharap banyak anak muda yang melanjutkan perjuangannya sebagai pelawak lokal berbahasa daerah.
"Ya kalau seniman lokal anak-anak muda senang dengan lawak, nggih monggo (ya silakan) kan sesuai dengan jaman sekarang, nek awak-awak iki wes tuwo (kalau kita-kita ini sudah tua), nek arek saiki gampang (kalau anak sekarang mudah). Nek aku mbiyen kan ancen teko ludruk (kalau saya dulu kan memang awalnya dari ludruk)," pungkas Kartolo.
Baca Juga: Ngakak, hingga Haru, Keseruan Nonton Film Srimulat di Surabaya