Surabaya, IDN Times - Salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Surabaya yakni TPS 05, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes didesain ala Jepang. Bahkan, petugasnya pun menggunakan kostum anime.

Ornamen serba Jepang mulai terlihat di sekitar jalanan menuju TPS. Bunga sakura, tori atau gapura khas Jepang dan lampion menyambut para pemilih. 

Pemilih juga bakal disambut petugas Kelompok Pengelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menggunakan kostum anime serba Jepang. Ada yang menggunakan kimono Jepang, Naruto hingga Ultraman. 

Selain bertema Jepang, TPS tersebut juga dihiasi ornamen Bali. Dekorasi Bali tersebut terlihat dari adanya janur dan payung tedung yang ikut menghiasi. 

Ketua RT 05 RW 2, Kelurahan Banjar Sugihan, Agus Santoso mengatakan, TPS bertema Jepang ini menyesuaikan tema kampung. Kampung tersebut memang sudah lama berhias dekorasi Jepang.

"Untuk TPS 5, mengambil konsep cosplay Jepang yang kita usung sesuai dengan tema kampung kita, Kampung Jepang," ujarnya ditemui di lokasi, Rabu (14/2/2024). 

Karena kampung tersebut sudah berhias ornamen Jepang, warga dan petugas KPPS hanya menambah sedikit ornamen agar TPS lebih menarik. Seperti menambah bunga sakura dan ornamen lainnya.

"TPS hanya ditambah ornamen bunga sakura, sama pakaian untuk seluruh petugas KPPS, itu ala Jepang. Termasuk ibu-ibu warga RT 5 kita suruh pakai pakaian Jepang," jelasnya. 

Hanya dibutuhkan waktu dua hari untuk warga mendekorasi TPS serba Jepang. Mereka juga tak perlu menyewa kostum, karena kostum sudah dimiliki pengurus kampung. 

"Kita sudah ada pengadaan kostum jadi tidak nyewa," terangnya. 

Harapannya dengan mendekorasi TPS serba Jepang, banyak pemilih yang tertarik datang untuk menggunakan hak suaranya. Sejauh ini 80 persen dari seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang datang menggunakan hak suaranya. 

"(Tema Jepang) untuk menarik minat warga untuk menyalurkan suaranya, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 05 280 orang, sekarang sudah mencapai 80 persen (pemilih yang sudah mencoblos)," pungkas dia.

Baca Juga: Pemilih Pemula di Surabaya, Semangat Nyoblos karena Banyak Perdebatan