Sebut Rugikan La Nyalla, Pemuda Pancasila Minta KPU Hentikan Sirekap

Katanya ada penggelembungan suara

Surabaya, IDN Times - Hasil perhitungan sura calon anggota DPD La Nyalla Mattalitti pada  C-1 berbeda dengan data perhitungan suara pada pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Jatim pun protes dan minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan Sirekap.

Ketua Harian MPW Pemuda Pancasila Jatim, Adik Dwi Putranto, mengatakan perbedaan suara pada sistem C-1 dengan Sirekap terjadi penggelembungan suara. Hal tersebut terjadi di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

"Terjadi ada penggelembungan, bagi yang mendapat 15 belas dapat 400, yang dapat 14 jadi 400, ini hampir rata di semua TPS seperti itu, Ini sangat merugikan ketua kami, Ir H La Nyaa dan ini tidak bisa diteruskan," ujar Adik di kantornya, Sabtu (17/2/2024). 

Adik menyebut, penggelembungan tersebut terjadi pada beberapa calon DPD Jatim, tidak merata di semua calon. Sementara untuk La Nyalla sendiri, penggelembungan suara tidak sebesar calon lain. 

"Kebanyakan di beberapa calon, tidak merata. Yang di pak La Nyala ada penggelembungan tapi cuma sedikit, tapi di calon lain banyak penggelembungan," jelasnya. 

Pihaknya sempat datang ke KPU untuk mempertanyakan hal tersebut. KPU menyampaikan, bahwa sistem di Sirekap sedang eror. 

"Setelah Kita tunggu beberapa hari, dua, tiga hari, ternyata sistem gak diperbaiki. Kita cek lagi Sirekap tetap angkanya seperti ini dan belum diperbarui," jelasnya. 

Ia juga berharap agar KPU memperbaiki Sirekap. Bila tidak segera diperbaiki, pihaknya meminta agar Sirekap dihentikan. 

"Kita akan tunggu satu hari. Kalau sampai besok belum ada perbaiki, kita akan ke KPU, KPU Surabaya, provinsi, Bawaslu dan sebagainya untuk mempertanyakan lagi dan kita mohon untuk sistemnya ini dihentikan dulu kita nanti periksa C1 di kecamatan," pungkas dia. 

Baca Juga: Sedang Unggul, Ini Profil 4 Caleg DPD Wilayah Jatim

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya