Surabaya, IDN Times - Polisi telah menetapkan satu orang pesilat sebagai tersangka atas pengeroyokan di Jalan Tunjungan Surabaya yang terjadi pada Minggu (14/1/2024). Motif pelaku melakukan pengeroyokan karena korban mengenakan baju dari perguruan silat lain. 

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, atas peristiwa ini pihaknya telah mengamankan tiga orang yakni AN, NA dan YL. Dari ketiganya, AN ditetapkan tersangka, sementara NA dan YL berstatus saksi. 

"AN dilakukan (penangkapan) Selasa (16/1/2024) subuh di rumahnya daerah Sidokare, Sidoarjo," ujar Hendro Rabu (17/1/2024).

Saat ditangkap, AN mengakui telah melakukan pengeroyokan kepada korban. AN juga mengaku telah memukul korban menggunakan palu. 

"(Selain pelaku) kami juga mengamankan barang bukti berupa palu dan hoodie," ungkap Hendro. 

Keterangan pelaku, pengeroyokan dipicu karena korban mengenakan baju dari perguruan silat lain. Pengeroyokan terjadi saat mereka melakukan konvoi. 

"Kelompok mereka melihat warga yang menggunakan baju dengan logo dari kelompok lain. Sehingga mereka bereaksi melakukan tindakan kekerasan," jelas dia.

Kini, polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tak menutup kemungkinan, tersangka akan bertambah. 

 "Untuk tiga orang diamankan ditahan di Makopolres, masih didalami dalam proses penyelidikan," pungkas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok orang yang diduga kelompok silat melakukan pengeroyokan di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (14/1/2024) malam. Dua orang warga sipil menjadi korban atas pengeroyokan tersebut. 

Kapolsek Genteng, Kompol Halim Bayu Aji mengatakan, kejadian pengeroyokan ini diketahui terjadi pukul 23.30. Kelompok silat itu berjumlah lebih dari 100 orang, mereka melakukan pengeroyokan usai berkonvoi.

 "Korbannya itu sistemnya random. Korban yang kami identifikasi baru dua, keterangan medis kami bawa bersama tim Pemkot ke RSUD dr Seotomo," ujarnya kepada IDN Times, Senin (15/1/2024).

Baca Juga: Kelompok Silat Keroyok Orang di Tunjungan, Dua Warga Jadi Korban