RMI PWNU Jatim Dampingi Kasus Kekerasan Santri di Kediri

Akan optimalkan satgas fungsi Pesantren Ramah Santri

Surabaya, IDN Times - Rabithah Ma'ahidil Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bakal memberi pendampingan terhadap kasua kekerasan santri di Kediri. RMI  akan mengoptimalkan fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri.

Ketua RMI PWNU Jawa Timur, K.H. M. Iffatul Lathoif mengatakan, pihaknya menyatakan prihatin atas kasus kekerasan yang menimpa santri di salah satu pesantren Kediri. Ia mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga korban. "Ya, terus terang, kami sangat prihatin dengan kejadian ini," ujar pria yang akran disapa Gus Thoif, dalam keterangannya Sabtu (2/3/2024).

RMI PWNU Jatim akan mengawal kasus tersebut serta akan memberi pendampingan kepada korban, tersangka dan pesantren sampai suasana kembali kondusif. Pihaknya akan mengoptimalkan fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri.

"Kami akan terus melakukan koordinasi yang mengaktifkan secara optimal Satgas Pesantren Ramah Santri," tutur Gus Thoif, dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah Mojo Kediri.

Menurutnya, pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan tertua dan khas di Nusantara dalam mengembangkan dakwah Islam ala Ahlussunnah Waljamaah. Sebagian besar menjadi bagian dari organisasi Islam moderat di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga harusnya kasus semacam itu tak pernah terjadi. 

"Kasus kekerasan di Kediri menjadi pelajaran penting bagi pengelola pondok pesantren untuk melakukan pengawasan yang ketat di antara para santri," kata dia. 

Gus Thoif juga mengimbau kepada seluruh masyarakat santri, terkhusus pondok pesantren di bawah naungan RMI, untuk melakukan doa bersama bagi Bintang Balqis Maulana (14 tahun) yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan di pesantren di Kediri pada 23 Februari 2024.

Sebelumnya seorang santri Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah Kediri Bintang Balqis Maulana (14) dilaporkan meninggal dunia secara tak wajar. Pihak keluarga santri asal Banyuwangi ini menemukan sejumlah luka lebam di jenazah korban.

Mereka lalu melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Dari hasil penyelidikan polisi menetapkan 4 tersangka. Motif penganiayaan ini dikarenakan pelaku emosi karena korban sulit dinasehati dan di arahkan.

Baca Juga: Penganiayaan Santri di Kediri, Ternyata Ada 2 Kasus Lain di Awal 2024

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya