Surabaya, IDN Times - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) memprediksi puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu (14/4/2024). Pada puncak kunjungan tersebut, jumlah wisatawan diprediksi bakal tembus 70 ribu orang. 

Kepala Seksi Humas KBS Lintang Ratri Sunarwidhi menyebut, puncak libur lebaran tersebut terjadi saat momen arus balik.  Pada momen tersebut, selain akhir masa libur lebaran juga karena akhir pekan. 

"Kami berharap lebih dari 60 atau 70 ribu orang, karena sudah arus balik mudik serta ada penampilan Bantengan,” ujar Lintang. 

Lintang menyebut, untuk menyambut para wisatawan pada momen Lebaran tahun ini, KBS telah menambah dua jenis koleksi satwa baru. Yakni sepasang merak putih dan buaya siam. 

"Kami memberikan banyak sesuatu yang baru untuk pengunjung sekalian, diantaranya dua satwa baru yang sudah bisa dinikmati saat ini, sepasang merak dan buaya siam, itu untuk satwa baru kami," terangnya. 

Kemudian dua anak singa Bima dan Dona juga sudah bisa dilihat oleh pengunjung. Dua anak singa tersebut lahir pada Mei 2023 lalu. 

KBS juga menghadirkan wahana hiburan kepada pengunjung. Hiburan tersebut seperti Reog Ponorogo, Bantengan “Putra Kaswangga”, dongeng satwa, talk with animals, serta menghadirkan dua bintang tamu Irenne Ghea dan Maretha Primadani.

“Sejumlah atraksi dan penampilan spesial tersebut mulai ditampilkan pada 10-21 April 2024. Lebih rincinya, pada 11 April akan ada penampilan Reog Ponorogo, kemudian pada 13 April akan dihadirkan dua guest star spesial. Lalu untuk 14 April akan ada kesenian khas Kediri, Bantengan Putra Kaswangga,” jelasnya

Tak hanya sampai di situ, dalam memperingati hari Kartini pada tanggal 21 April, pengunjung KBS yang menggunakan baju Kartini akan mendapatkan doorprize sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. 

“Acara kita sampai tanggal 21 April, dan saat tanggal 21 April itu, kita ada kejutan untuk pengunjung yang masuk KBS dengan menggunakan busana Kartini karena hari itu adalah hari yang spesial,” pungkasnya.