Surabaya, IDN Times - Pengurus Besar Nahldatul Ulama (PBNU) melakukan perombakan kepengurusan PCNU Kota Surabaya. Tak tanggung-tanggung, perombakan dilakukan mulai dari tingkat Rais Syuriah hingga Tanfidziyah. Surat ketetapan perombakan kepengurusan ini telah diputuskan sejak bulan Oktober tahun 2022 ini. Dengan menunjuk sosok karateker dari tingkat Rais Syuriah hingga Tanfidziyah.

KH Athoillah Sholahuddin Anwar ditunjuk sebagai Rais Syuriah. Sementara H Umarsyah sebagai ketua PCNU Kota Surabaya. H. Umarsyah mengatakan, dirinya telah ditunjuk sebagai Ketua PCNU oleh PBNU. Ia mendapat tugas untuk menangani permasalahan yang ada di Surabaya.

"Masalah yang ada bukan serius. Tapi masalah yang sudah sewajarnya ada di organisasi. Seperti masalah kevakuman kemudian masalah kadaluarsa masa kepemimpinan di tingkat cabang, MWC maupun ranting," ujarnya.

Di masa kerjanya sebagai Ketua PCNU nanti, Umarsyah berjanji akan melakukan pembenahan ranting hingga konferensi cabang. Ia mulai aktif bekerja per tanggal 3 November 2022.

"Efektif tanggal 3 kami bekerja. Dan sekarang kami datang ke wilayah dan menyampaikan ke pengurus PWNU," lanjutnya.

Saat ditanya soal penunjukan dirinya sebagai Ketua, ia tak bisa menjawab. Sebab, itu merupakan kewenangan pihak PBNU. Pihaknya hanya melakukan instruksi saja.

"Pertanyaan pertama lebih tepat ke PBNU. Kami penerima mandat tak sempat menanyakan kenapa baru sekarang dan PBNU pun tak berikan penjelasan kenapa sekarang," tegasnya.

Dia menambahkan pihaknya diberi waktu tiga bulan untuk mempersiapkan semuanya hingga dilakukan konferensi cabang nanti. "Sementara ini kita diberi waktu tiga bulan. Tergantung langkah awal kita ini sampai akhir tahun," imbuhnya.

Senada Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar juga belum mengetahui alasan PBNU baru menunjuk karateker saat ini. "Itu sama wewenangnya PBNU. Bisa ditanyakan ke sana," imbuhnya.

Baca Juga: 31 Januari Hari Lahir Nahdlatul Ulama, Ini Sejarahnya