Nobar Dirty Vote di Gresik Dilarang, Sampai Didatangi Polisi

Film Dirty Vote dinilai oleh aparat bisa memicu kerusuhan

Gresik, IDN Times - Rencana nonton bareng (nobar) film dokumenter 'Dirty Vote ' di Kantor Ecoton Gresik Surabaya dilarang oleh aparat kepolisian setempat. Polisi dari Polsek Wringinanom Gresik sampai mendatangi kantor Ecoton untuk membatalkan rencana acara.

Koordinator River Warrior Ecoton, Thara Bening mengatakan, rencananya nobar 'Dirty Vote' dilaksanakan pada Senin (12/2/2024) pukul 19.00 WIB di Gedung Inspirasi Ecoton RT 1 RW 5, Wringinanom. Namun sekitar pukul 14.11 WIB, Kanit Intel Polsek Wringinanom Gresik mendatangi kantor Ecoton minta kegiatan tersebut dibatalkan.

"Pukul 13.07 WIB, poster acara nobar Dirty Vote - River Warrior diupload di status WhatsApp dan Instagram personal @tharabening, @aeshnina, komunitas river warrior dan nowaste Surabaya," ujar Thara kepada IDN Times, Selasa (13/2/2024).

Setelah mendapat larangan dari Polsek Wringinanom, Ecoton kemudian membatalkan kegiatan tersebut. Poster pembatalan kemudian disebar ke media sosial.

"Pukul 14.52 mengabari pendaftar RSVP (peserta konfirmasi kehadiran) acara ditiadakan untuk umum, dan mengupload poster keterangan acara nobar Dirty Vote di-cancel," jelasnya.

Thara menyebut, alasan polisi mencegah kegiatan tersebut agar jangan sampai ada pengaruh dari film yang diputar disebarkan atas kebenaran menurut pribadi. Kemudian, polisi meminta Ecoton untuk membantu menciptakan kondisi yang kondusif.

"Di masa tenang jangan mengadakan kegiatan atau mengundang komunitas, memberi tontonan yang mengandung hal terkait Pemilu. Yang bersangkutan mengatakan film tersebut mengandung ketidak becusan data," jelas Thara.

Thara bilang, polisi mewanti-wanti jika tetap dilaksanakan kegiatannya akan dilakukan monitoring akan dimintai data lengkap, semua yang hadir di acara nobar akan ditindak oleh tiga pilar yakni Koramil, Satpol PP dan Kepolisian. Kemudian, harusnya kegiatan tersebut ada pemberitahuan kepada muspika desa.

"Alasan berikutnya film ini pemicu kerusuhan, hancurnya negara, film menyebarkan fitnah. Meminta untuk mohon jangan mengundang komunitas dan peserta dari luar, acara nobar harus dibatalkan," tutur dia.

Thara menyebut, polisi melarang pemutaran film karena saat ini masa tenang dan kegiatannya mengundang komunitas lebih dari dua orang. Meski begitu polisi mempersilahkan menonton film tersebut asal ditonton keluarga.

"Kita tetap nobar full movie nya di jam 8 malam tapi anggota internal saja," pungkas dia. 

Baca Juga: Film Dirty Vote Tak Muncul di Hasil Pencarian YouTube

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya