Menggigil dalam Bus, Jemaah Haji Gresik Terpaksa Dipulangkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - ADD (69 tahun), calon jemaah haji (CJH) dari kelompok terbang (kloter) 82 asal Kabupaten Gresik harus kembali ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Jawa Timur karena sakit pada Selasa (4/6/2024).
Padahal ADD sudah di dalam bus perjalanan menuju ke Bandara Juanda.
1. Tiba-tiba menggigil di dalam bus
Saat berada di dalam bus menuju Bandara Juanda, ADD tiba-tiba mengalami menggigil. Setelah diperiksa oleh tim kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, ADD dinyatakan tidak layak terbang sehingga keberangkatannya ditunda.
Kini, ADD telah mendapatkan perawatan di RSUD Haji dan akan diterbangkan ke tanah suci jika kondisinya telah membaik. Sementara itu, istri ADD tetap melanjutkan keberangkatan bersama kloter 82 dan telah terbang ke tanah suci pada pukul 17.50 WIB kemarin.
2. Jemaah haji sebelumnya dinyatakan baik-baik saja
Wakil Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Ahmad Allauddin, menyebutkan bahwa jemaah bernama ADD awalnya tidak menunjukkan gejala apa pun. Bahkan, ia sempat mengikuti rangkaian proses pemberangkatan kloter 82.
“Awalnya, ADD tidak menunjukkan gejala. Beliau telah mengikuti proses pemberangkatan mulai pengecekan paspor hingga pengecekan barang bawaan melalui x-ray,” tutur Ahmad Allauddin.
Dengan tertundanya keberangkatan ADD, kloter 82 yang semestinya diisi 371 orang, menjadi berkurang 1 orang sehingga total 370 jemaah yang berangkat ke tanah suci.
3. 19 CJH Embarkasi Surabaya menunda berangkat
Hingga Selasa (4/6/2024) pagi, Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 84 kloter dengan total 30.395 orang ke tanah suci, atau sekitar 77 persen dari total keseluruhan jemaah. Jumlah ini terdiri dari 30.717 jemaah dan 420 petugas.
Dari puluhan ribu jemaah yang telah berangkat, terdapat 19 jemaah yang tertunda keberangkatannya di asrama haji. Dari jumlah tersebut, 4 orang sedang dirawat di RS Haji, 9 orang menunggu keberangkatan karena telah sembuh dari sakit, dan 6 orang merupakan pendamping.
Baca Juga: Remaja Sekolah Nonformal di Surabaya Dapat Pelatihan Digital