Mahasiswi Diduga Bunuh Diri, Polisi Lakukan Pemeriksaan Toksikologi

Hasil autopsi belum keluar

Sidoarjo, IDN Times - Polisi melakukan pemeriksaan toksikologi kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), CA (21) yang tewas dalam mobil di area Apartemen Tambak Oso, Waru Sidoarjo. 

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksanarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya juga melakukan uji toksikologi sampel organ korban. Hal ini untuk mengetahui apakah dalam tubuh korban ada racun atau tidak. "Kami juga melakukan uji toksikologi sampel-sampel dalam organ apakah beracun atau tidak," ujarnya, Senin (6/11/2023). 

Soal hasil autopsi pihaknya masih belum bisa menyampaikan. Sebab hasil autopsi belum keluar. 

"Kami sekarang menunggu hasilnya dari kedokteran forensik RS Bhayangkari Surabaya mungkin nanti bisa ditanyakan sendiri. Selain itu untuk memastikan penyebab kematian," jelas dia. 

Andaru mengungkap pihaknya telah memeriksa sembilan orang saksi, termasuk petugas keamanan yang pertama kali menemukan korban tewas. Kemudian juga keluarga dan teman di kampus.  

"Sembilan saksi kami periksa berikut sekuriti yang pertama kali menemukan dan sekuriti apartemen. Keluarga dan kolega di kampus," jelasnya. 

Meski begitu, Andaru masih belum bisa memberikan kesimpulan apakah korban dibunuh atau bunuh diri. Sebab, pihaknya saat ini masih melakukan sejumlah pemeriksaan. 

"Saya tidak mau memberikan kesimpulan yang premature. Harus beranjak dari pendekatan yang scientific, pada intinya melaksanakan dengam cermat, scientificnya dan logis nanti hasilnya akan kami sampaikan ketika semua langkah-langkah  pengujian dan keternagan ahli sudah kami dapatkan sebelumnya," pungkas dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, berinisial CA (21) ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terpakir di halaman apartemen kawasan Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023) pagi. "Kami masih lakukan autopsi terkait penyebab (kematian)," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Ahmad Yani kepada IDN Times. 

 

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 


Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.


Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.


Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:


RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444


NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Mahasiswi Unair Bunuh Diri, Korban Sering Takut Soal Masa Depan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya