Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus Batas

Cerita seorang disabilitas fisik yang pantang menyerah

Surabaya, IDN Times - Sirilus Siko (23) bergegas menaiki motor roda tiganya dengan tumpukan paket yang dirangkai di jok bagian belakang. Tumpukan paket itu siap ia antar ke tempat tujuan para pemiliknya.

Dengan menggunakan kruk, satu persatu paket ia antar dari kantor pusat JNE di kawasan Jalan Raya Juanda, Sidoarjo menuju ke wilayah Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Walau terkadang mengalami kesulitan, ia mampu mengatasinya. 

Tak jarang, ada beberapa customer yang merasa iba melihat Sirilus. Namun, Sirilus merasa hal itu tak perlu dilakukan. Sebab, ia ingin diperlakukan layaknya kurir pada umumnya.

Saat senja menguning, selepas mengantar paket-paket ke pemiliknya, Sirilus tak langsung pulang. Sirilus harus bergegas menuju ke lapangan hijau. Ada kewajiban lain yang harus ia penuhi, yakni berlatih sepak bola bersama dengan teman-temanya sesama penyandang disabilitas

Merantau ke Surabaya ingin jadi atlet sepak bola amputan

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus BatasSirilus Siko saat mendapat Juara 1 piala Antarlive Challenge Cup Malaysia. (Dok. Pribadi Sirilus)

Sirilus adalah kurir JNE, dia disabilitas fisik atau tunadaksa. Sejak lahir kaki sebelah kanan Sirilus hanya sampai paha. Warga Ende, Flores Nusa Tengga Timur (NTT) ini, jauh-jauh datang ke Surabaya pada 2023 lalu mencoba peruntungannya sebagai pemain sepak bola profesional dengan bergabung bersama Perkumpulan Sepak Bola Amputan Surabaya (Persas). 

"Saya berinisiatif untuk datang ke sini (Surabaya), ikut klub sepak bola amputan, karena di NTT belum ada club sepak bola amputan," ungkapnya kepada IDN Times, Jumat (21/6/2024). 

Bahkan, Sirilus juga tergabung dalam Timnas Sepak Bola Amputan. Ia telah beberapa kali mengikuti turnamen. 

"Kemarin terakhir main sepak bola di Malaysia, Piala Antarlive Challenge Cup Malaysia 2023. Bulan November 2024 nanti Asean Para Gamaes," ungkap Sirilus.

Setahun berkarier di dunia sepak bola, ia telah meraih berbagai penghargaan yakni Best Planet di event Piala Bupati Jember Maret 2023, Juara 1 Piala Antarlive Challange Cup Malaysia, Runner Up Piala Polresta Malang Cup dan Runner Up Piala Menpora Cup di Jakarta. 

Baca Juga: Menelisik Dunia Cosplay, Bukan Sekadar Seni Berkostum

Sembari mengikuti latihan rutin sepak bola, Sirilus juga bekerja jadi kurir di JNE

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus BatasSirilus saat bekerja sebagai kurir di JNE (dok. Pribadi Sirilus)

Sembari mengikuti latihan rutin sepak bola, Sirilus mencari kesibukan lain dengan bekerja sebagai kurir. Pekerjaan sebagai kurir harus ia lakoni untuk menyambung hidup. Sebab, jika mengandalkan turnamen sepak bola saja tentu tidak cukup untuk bertahan di kota besar seperti Surabaya. 

Di klub sepak bola Persas, ia hanya digaji saat ada event saja. Sementara uang pembinaan sebagai pemain timnas, tak seberapa. Mau tidak mau, Sirilus harus mencari penghasilan utama.

"Sepak bola ini kan untuk dukungan dari pemerintah belum ada, kalau main ke luar kota dari klub kita itu dapat dari sponsor. Pemasukan untuk pemain itu belum ada, dari pada nganggur saya cari info kerja," ungkap Sirilus. 

Pada Oktober 2024 lalu JNE kebetulan membuka lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Sirilus kemudian memberanikan diri mendaftar. Dengan harapan, ada tambahan penghasilan agar ia tetap bisa bertahan tinggal di Surabaya, sembari tetap meraih cita-cita sebagai pemain bola. 

Segala proses ia ikuti, mulai dari pemenuhan administratif hingga wawancara kerja. Tak lama, Sirilus pun akhirnya diterima kerja sebagai kurir. Ia diterima kerja bersama satu orang temannya sesama disabilitas yang juga tergabung dalam klub sepak bola Amputan, Persasi. 

"Porsi kerjanya sama (dengan kurir lain), beban pekerjaan sama. Tapi mungkin pembagian wilayah pengantaran tidak terlalu jauh," sebut Sirilus.

Sirilus juga mengaku cukup lega, karena selama bekerja sebagai kurir di JNE, ia tak pernah mendapatkan diskriminasi dari rekan kerjanya. Ia bahkan kerap kali diundang ke acara-acara JNE untuk memberikan semangat kepada karyawan lainnya.  

"Kalau ada event sepak bola diizinkan ikut, kalau minta sponsor ke JNE untuk sepak bola bisa dapat," tutur dia. 

Mencoba peruntungan menjadi konten kreator

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus BatasSirilus saat bekerja sebagai kurir JNE. (Dok. Pribadi Sirilus)

Tak ingin hanya sebatas sebagai kurir dan atlet saja. Sirilus pun menjelajahi potensi dirinya dengan mencoba di dunia konten kreator. Segala aktivitas sebagai kurir ia rekam dengan harapan bisa memotivasi banyak orang. 

"Awalnya iseng ngonten, tapi kok ramai, jadi. Semangat untuk ngonten," katanya.

Bahkan dari kegiatannya itu, Sirilus sudah pernah mendapat penghasilan. Ada yang barter barang dengan konten, ada pula yang memberinya honor karena membantu mempromosikan produk.

"Respons dari JNE saya sampai diundang ke kantor pusat di Jakarta. Saya juga diundang ke stasiun televisi," jelasnya. 

Baca Juga: Mereka yang Dirundung Semasa Sekolah

Penerima beasiswa atlet dari UMSurabaya

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus BatasSirilus saat menjadi Runner up Piala Polresta Malang Cup. (Dok. Sirilus Siko)

Meski sibuk sebagai pemain bola dan kurir, Sirilus masih tetap mementingkan pendidikan. Ia merupakan penerima beasiswa atlet dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya). Semua biaya pendidikan gratis. Bahkan, Sirilus tak perlu hadir ke kampus untuk mengikuti perkuliahan.  

Sirilus berharap, pendidikan bisa merubah nasibnya menjadi lebih baik. Tentu tak selamanya dia akan menjadi seorang kurir dan atlet. 

"Saya berharapnya ke depan ada pekerjaan yang lebih baik untuk saya, jadi ya gak kurir lagi, mungkin bisa di bagian gudang atau yang lainnya," pungkas dia. 

JNE Surabaya punya program Expressbility untuk disabilitas

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus BatasProgram Expressbility JNE Surabaya. (Dok. Jnewsonline.com

Dikutip dari JNews online, JNE sendiri saat ini tengah menggagas program “Expressbility”, yakni program rekrutmen untuk penyandang disabilitas. Program ini digagas Cabang Utama Surabaya, Jawa Timur Kini tercatat sudah ada dua karyawan disabilitas yang bekerja di bagian kurir antar (delivery).

Learning Development Staff JNE Surabaya, M. Mizan Zulmi mengatakan, Program Expressbility mulai digagas sejak Agustus 2023 dan dimulai pada Oktober 2023, ditandai dengan merekrut 2 karyawan disabilitas pada bagian kurir delivery. Menurutnya, para penyandang disabilitas bila diberi kesempatan bekerja, mereka bisa menunjukkan skill dan semangat tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. 

“Program ini digagas oleh Departemen Human Capital JNE Surabaya, di mana kolaborasi bagian Learning Development Staff dan Talent Acquisition Staff,” ujar Mizan. 

Tujuan dari program Expressbility antara lain adalah memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas di dunia kerja seperti yang lainnya, mengingat tingkat keterserapan penyandang disabilitas di dunia kerja saat ini belum tinggi.

"Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan keberagaman dan kesetaraan di lingkungan kerja yang akan berdampak pada motivasi kerja karyawan," jelasnya.

Perekrutan penyandang disabilitas dilakukan dengan beberapa cara, seperti dari job posting pada beberapa platfrom termasuk mengikuti job fair. Selain itu bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja dan Dinas Tenaga Kerja yang memiliki informasi terkait penyandang disabilitas yang telah terlatih dan memiliki kompetensi tertentu.

"Perkerutannya sendiri dilakukan tentunya harus mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas sesuai dengan jenis disabilitasnya. Misalnya mereka yang harus memakai kursi roda, tongkat atau alat bantu dengar dan lain sebagainya,” terang Mizan.

Kemudian kriteria rekrutmen penyandang disabilitas untuk satu jabatan disesuaikan dengan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Selain ditempatkan pada bagian operasional, penyandang disabilitas juga ditempatkan pada bagian backoffice/administasi jika memang ada kebutuhan.

"Saat ini karyawan disabilitas yang bekerja di JNE Surabaya adalah Sirilius Siko dan M. Zamroni. Keduanya bekerja pada bagian operasional, tepatnya pada bagian kurir delivery," kata dia.

Ia berharap cabang JNE di kota lain bisa meniru program tersebut. Sehingga bisa memberkan kesempatan yang sama kepada para penyandang disabilitas. 

"Harapan kami, langkah ini juga bisa ditiru oleh kantor cabang JNE lainnya sehingga bisa memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk menggapai masa depan yang lebih cerah dengan mereka bisa mandiri dan bekerja mencari nafkah,” tandas dia. 

Apa yang dilakukan JNE ini sesuai dengan amanat UU No. 8 Tahun 2016 tentang penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas. 

Total penyandang disabilitas di Jatim ada 17.960

Langkah Asa Kurir JNE Sirilus Siko Menembus Batasgoogle

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur per Mei 2024 menunjukkan, jumlah penyandang disabilitas yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Timur adalah 17.960 orang. Ragam disabilitas yang dimiliki antara lain daksa, mental rungu, low visinya, lambat belajar, down sindrom e, eks kusta, autis, wicara, total blind, grahita, berat dan berat ganda. 

Untuk memfasilitasi penyandang disabilitas agar siap bekerja, Dinsos Jatim juga telah memiliki program Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT atau yang dikenal dengan GADISku. GADISku adalah wadah pembelajaran kewirausahaan, bagi disabilitas yang mau dan mampu untuk belajar mengembangkan potensinya supaya mandiri. GADISku akan memastikan para disabilitas menjadi lebih mumpuni dan siap sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat. Baik berwirausaha maupun hendak bekerja. 

Sehingga, apa yang dilakukan JNE terhadap Sirilus telah sedikit membantu pemerintah untuk membedayakan penyandang disabilitas. Serta mengentaskan masalah sosial.

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 

#GasssTerusSemangatKreativitasnya

Baca Juga: Kota Lama Surabaya Dibuka, Ini Wisata yang Bisa Dinikmati

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya