Kota Surabaya Belum Terbebas dari Sampah Plastik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Hari ini, Senin (3/6/2023) diperingati sebagai hari tanpa kantong plastik sedunia. Tapi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya masih menerima 300 ton lebih sampah plastik setiap harinya.
Penerapan Peraturan Wali (Perwali) Kota Surabaya Nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Kantong Plastik ternyata belum dapat mengubah pola buang sampah plastik di masyarakat.
1. 1.600 ton sampah masuk Benowo, 22 persen sampah plastik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan setiap harinya ada sekitar 1.600 ton sampah masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Sekitar 22 persen diantaranya atau 352 ton merupakan sampah plastik.
"(22 persen lebih itu) sebelum (ada perwali). Jadi sekarang kemungkinan turun, cuma belum signifikan. Hanya satu sampai dua ton per hari dari total 1.600 ton sampah yang ada," ujar Hebi, Senin (3/7/2023).
Baca Juga: Manusia Plastik, Bentuk Protes Lemahnya Paraturan Penggunaan Plastik
2. Pola penggunaan kantong plastik masih tinggi
Hebi menyebut, pola penggunaan kantong plastik di Surabaya memang masih tinggi. Ini karena penerapan tanpa kantong plastik hanya ada di pasar dan toko modern. Sementara pasar tradisional masih belum maksimal.
"Harusnya ada tanggung jawab produsen yang dimasukkan UU atau apa yang bisa menekan plastik," ungkap dia.
3. Berbagai upaya telah dilakukan
Meski begitu, pihaknya terus berupaya untuk menurunkan pola membuang sampah plastik ini, seperti menerjunkan tim yustisi ke pasar-pasar tradisional. Selain itu juga terus melakukan kampanye tanpa kantong plastik.
"Paling tidak, ada grebek penggunaan kantong plastik lah. Lama-lama akan terbiasa. Tapi, menimbulkan kebiasaan itu butuh waktu. Tapi tetap kita jalan. Kalau nggak jalan, tetap ada jalan di tempat," pungkasnya.
Baca Juga: Selama Ramadan-Idulfitri, Sampah di Surabaya Naik 100 Ton per Hari