KBS Mau Buka Malam Hari, Tapi Tuai Pro Kontra

Setuju gak awakmu rek ?

Surabaya, IDN Times - Kebun Binatang Surabaya (KBS) direncakan buka pada malam hari dengan konsep Night Zoo. Namun, rencana ini menuai pro kontra. Humas KBS Mochammad Alfin Soefiandy, mengatakan, perencanaan pembukaan Night Zoo ini masih dalam pembahasan di internal KBS. Ditargetkan, Night Zoo dibuka tahun 2023 ini. 

"Konsepnya kita buka kunjungan hewan nokturnal atau hewan giat malam, Buka mulai jam 4 tapi ini masih dalam pembahasan, nanti lanjut malam atau istirahat dulu, atau Mahhrib atau Isya, belum tau. Tapi enggak sampai jam 12 malam," sebut dia. 

Dalam perencanaannya, tak semua area KBS dibuka untuk Night Zoo. Hanya beberapa tempat saja yang nantinya bakal diubah menjadi kebun binatang malam. 

"Ada binturong, nanti ada di aqua studio, lewat situ cuman nanti itu kalau malam tidak buka seluruhnya. Hanya beberapa tempat saja. Ada area sendiri," ujarnya. Nantinya KBS Night Zoo bakal ditambah pernak pernik lampu. Sehingga, KBS menjadi menarik saat malam hari.  

"Pasti ada lampu-lampu, lampu taman dan penerangan jalan," kata dia. 

Sayangnya, rencana pembukaan KBS Night Zoo yang dikelola Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) ini mendapat penolakan dari Wali Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno. Anas khawatir pembukaan KBS malam hari akan berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa.

"Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah," ujar Anas, Rabu (1/2/2023).

Anas juga menyesalkan dengan rencana Night Zoo yang jalurnya melewati kandang harimau. Sebab akan menganggu istirahat satwa.

"Ini jelas, akan sangat mengganggu kenyamanan waktu istirahat satwa," sesal Anas.

Anas juga mengingatkan fungsi lain bahwa KBS itu bukan cuma kebun binatang ikon kota Surabaya yang sudah sangat terkenal namun KBS juga menjadi hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.

"Itu akan mengganggu habitat burung migran, yang menjadikan hutan kota KBS, sebagai tempat tinggal mereka," terangnya.

Menurutnya, lebih baik PDTS KBS melakukan pembenahan lay out, agar pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Sehingga menarik minat wisatawan.

"Tidak seperti sekarang semrawut. Orang yang belum pernah ke KBS akan kesulitan mau melihat seluruh koleksi satwa. Karena letaknya yang tidak berada dalam satu jalur," pungkasnya.

Baca Juga: Anoa di KBS Mati, Ini Penjelasan Lengkap Manajemen KBS

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya