Kasiyo, Tukang Pijat Tuna Netra Naik Haji dari Embarkasi Surabaya

Jadi tukang pijat sejak 1975

Surabaya, IDN Times - Kasiyo bin Joyo Wiono (70), seorang tukang pijat tuna netra akhirnya bisa menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. Warga Tabanan, Bali ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 72 jemaah haji Embarkasi Surabaya. 

Kasiyo telah menjadi tukang pijat sejak tahun 1975. Dari kemampuan pijat itu, dia bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Sosial sebagai pelatih pijat. Kemudian pensiun pada 2010. 

1. Daftar haji tahun 2013

Kasiyo, Tukang Pijat Tuna Netra Naik Haji dari Embarkasi Surabayaibadah haji (pexels.com/Konevi)

Setelah pensiun, ia kemudian berkeinginan mendaftar haji pada tahun 2011. Di tahun 2013 akhirnya ia memantapkan diri untuk mendaftar haji. 

"Pada tahun 2011, setelah pensiun, dalam hati ada keinginan yang kuat untuk berangkat haji. Dari situ saya mulai tergerak untuk rutin menabung supaya bisa mendaftar haji," ujarnya. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Kwetiau Medan di Surabaya

2. Uang hasil memijat dikumpulkan sedikit demi sedikit

Kasiyo, Tukang Pijat Tuna Netra Naik Haji dari Embarkasi SurabayaIlustrasi uang rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Setelah pensiun dari Dinsos Tabanan, Bali, ia pun fokus menjadi tukang pijat. Sedikit demi sedikit uang hasil memijat ia kumpulkan untuk melunasi pembayaran haji. 

“Jumlah yang saya tabung itu tidak menentu, patokannnya adalah penghasilan pijat dari 1-4 pasien untuk kebutuhan keluarga, lebih dari itu saya sisihkan," ungkap dia. 

"Jadi jika satu hari saya memperoleh 3 pasien, berarti hari itu saya tidak menabung untuk haji. Apabila sehari ada 6 pasien, penghasilan dari 4 pasien saya pakai kebutuhan keluarga, sedangkan penghasilan dari 2 pasien untuk tabungan haji,” tambahnya.

3. Menunggu 11 tahun untuk bisa berhaji

Kasiyo, Tukang Pijat Tuna Netra Naik Haji dari Embarkasi SurabayaProses penerbangan keberangkatan haji 2024. (dok. Kemenhub)

Setelah menunggu selama 11 tahun, Kasiyo sangat bersyukur tahun ini ia mendapat panggilan untuk berangkat haji. Ia telah terbang ke tanah suci pada Jumat (31/5/2024) siang.

“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita saya untuk berhaji ke tanah suci bisa terwujud,” ungkap Kasiyo dengan rasa bahagia.

Dia juga mendoakan agar istri dan keluarganya memperoleh kesempatan ke tanah suci. Sebab, ketika Kasiyo mendaftar, ia belum mampu mendaftarkan istrinya haji. 

“Dulu belum bisa mendaftar berdua bersama istri karena saat itu uangnya hanya cukup buat saya mendaftar sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan pada keluarga kami untuk bisa berhaji,” harapnya.

Baca Juga: Surabaya Bakal Punya Dua Rumah Sakit Lagi di Selatan dan Utara

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya