Karhutla Arjuno Kian Meluas, Armada untuk Water Bombing Akan Ditambah

Karhutla mencapai 3.910 hektare

Surabaya, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Arjuno kian meluas, Selasa (5/9/2023). Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Timur pun meminta tambahan armada helikopter untuk water bombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, kondisi angin yang cukup kencang di sekitar area Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo membuat Karhutla di Gunung Arjuno kian meluas. Karhutla tersebut kini telah mencapai 3.910 ha.  

"Luasan lahan (terbakar) tersebut juga telah merembet ke wilayah Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto," kata Gatot. Gatot menjelaskan, titik api yang terbaca dalam Sipongi juga bertambah. Dari awalnya 7 titik, kini meluas 50 titik dan Senin malam melonjak menjadi 156 titik.

"Kami meminta saran dan masukan dari berbagai pihak terkait upaya percepatan penanganan Karhutla di Gunung Arjuno. Termasuk usulan kepada BNPB agar ada penambahan bantuan helikopter untuk kegiatan water bombing," jelas Gatot. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Jatim Djumadi mengatakan percepatan penanganan karhutlah Tahura R. Soerjo sangat penting. Sebab, menurutnya, wilayah Tahura ini dinilai sangat strategis mengingat adanya tiga gunung, yakni, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Anjasmoro.

"Luasan wilayah Tahura R. Soerjo yang mencapai 27.868 juga masuk di enam daerah, yakni, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Mojokerto," jelas dia. 

Dishut Jatim pun melibatkan sejumlah relawan dan kelompok masyarakat untuk melakukan pemadaman via darat. Ada sekitar 339 orang yang terlibat dalam pemadaman tersebut. 

"Hari ini, sudah sekitar 339 orang yang berada di atas untuk melakukan pemadaman. Mereka berasal dari posko pemantauan Tretes, Lawang dan Mojokerto," terangnya.

Sementara, Tenaga Ahli BNPB Heri Setyono menyebut, selain kegiatan water bombing lewat udara, upaya pemadaman karhutla juga penting dilakukan melalui darat.

"Karena bagaimana juga, water bombing itu mempunyai banyak keterbatasan, seperti waktu terbang dan tempat pengambilan sumber air," ujarnya.

Karena kondisi Karhutla di Gunung Arjuno yang kian meluas, BNPB pun berencana akan menambah armada water bombing dalam dua hari ke depan. Hanya saja, saat ini masih diindentifikasi potensi armada helikopter yang akan didatangkan ke Jatim. Sebab, semua helikopter yang ada saat ini masih terfokus pada penanganan Karhutla.

"Kurang lebih 31 unit helikopter telah dikerahkan di wilayah Kalimantan dan Sumatera dalam penanganan Karhutla. Karena itu, kita akan komunikasikan lagi dengan pihak Antares dalam upaya penambahan unit Helikopter di sini," terangnya.

Heri juga meminta tim water bombing di Jatim untuk mengatur kembali strateginya dalam pemadaman api, termasuk, memantau arah angin dan menggunakan busa deterjen sebagai pemadaman bara api.

"Pergerakan angin itu sangat berpengaruh terhadap penyebaran api dan penambahan titik api. Untuk itu, informasi cuaca dari BMKG sangat dibutuhkan untuk menentukan strategi pemadaman," pungkas dia. 

Baca Juga: Karhutla Gunung Arjuno dari Malang Merembet ke Pasuruan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya