Jelang Ramadan Harga Sembako di Surabaya Naik, Emak-emak Menjerit

Kapan mudune ?

Surabaya, IDN Times - Menjelang bulan ramadan, sejumlah bahan pokok di Surabaya naik. Emak-emak pun menjerit. Salah satu emak-emak Surabaya yang sambat dengan kenaikan harga bahan pokok adalah Musrini (54). Kenaikan bahan pokok dia rasakan adalah harga beras, gula, dan cabai. 

"Semua-semuanya naik, beli cabai besar Rp2 ribu sekarang cuma dapat satu biji, cabai keriting beli Rp2 ribu cuma dapat lima biji, gula sekarang Rp 17 ribu satu kilogram," ujar Musrini. 

Atas kenaikan bahan pokok ini,  Musrini harus pintar-pintar mengatur keungan. Ia sampai harus mencampur beras Bulog dengan beras biasa. 

"Apa-apa naik semua, uang belanjanya tetap tapi bahan-bahan pokok naik, jadi harus pintar-pintar ngatur" keluh Musrini. 

Sementara itu, pedagang di Pasar Tambakrejo Surabaya, Warinten mengatakan hampir semua bahan-bahan pokok yang dijual di tempanya mengalami kenaikan harga. Seperti harga beras premium, yang sebelumnya Rp80 ribu perlima kilogram kini menjadi Rp90 ribu perlima kilogram. 

"Minyak curah Rp16 ribu perkilogram, sebelumnya Rp14 ribu, gula sekarang Rp17 ribu perkilogram," ujarnya ditemui IDN Times. Kemudian ada juga harga telur ayam yang sebelumnya Rp25 ribu kini menjadi Rp33 ribu per kilogram. 

Warinten menyebut kenaikan harga bahan pokok memang kerap terjadi menjelang bulan puasa. Namun, menurutnya kenaikan harga bahan pokok saat ini jauh sebelum bulan puasa tiba. "Setiap bulan puasa memang naik tapi ini kenaikannya jauh sebelum bulan puasa," kata dia. 

Selain bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, ada pula bahan pokok yang mengalami penurunan harga, seperti cabai merah dan cabai keriting. "Cabai merah sekarang Rp80 ribu perkilogram sebelumnya Rp100 ribu, cabai rawit Rp65 ribu perkilogram, harganya tetap," pungkas Warinten. 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya