Jalur Sudah Diperbaiki, 7 KA Dari DAOP 8 Ke Bandung Berangkat Normal

Kecepatannya terbatas

Surabaya, IDN Times - Per Sabtu (6/1/2024) pukul 06.30 wib, jalur Kereta Api (KA) antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka sudah dapat dilewati kereta api dengan kecepatan 20 km per jam. Dengan begitu, 7 KA dari DAOP 8 Surabaya menuju Bandung pun berjalan normal. 

Jalur ini sebelumnya tidak dapat dilewati KA lantaran adanya Kecelakaan Kereta Api antara KA Commuterline Bandung Raya dan KA Turangga, di km 181+700, pada Jumat (5/1/2023). Kereta api pertama yang melintasi jalur tersebut yaitu KA Cikuray ( KA267) relasi Garut – Pasarsenen pada jam 08:56 WIB.

"Setiap harinya, dari Daop 8 Surabaya terdapat 5 KA reguler dan 1 KA tambahan selama Nataru  dengan tujuan Bandung melalui jalur selatan dan satu yang melalui jalur utara," ujar Manager Humas PT KAI DAOP 8 Surabaya, Luqman Arif. 

KA jarak jauh keberangkatan Daop 8 Surabaya dengan tujuan Bandung tersebut ialah KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng - Kiaracondong, KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng - Bandung, KA Mutiara Selatan Surabaya Gubeng - Bandung. 

Kemudian, KA Turangga Surabaya Gubeng - Bandung, KA Malabar relasi Malang - Bandung, KA Tambahan Nataru Surabaya Gubeng - Kiaracondong dan KA Harina relasi Surabaya Pasarturi - Bandung.

“KAI ucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka. Hasil kordinasi dengan petugas di Daop 2 Bandung mengabarkan saat ini jalur rel sudah bisa dilewati dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel terus dilaksanakan agar dapat segera beroperasi kembali,” ujar Luqman Arif.

Pasca kejadian KKA tersebut, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugas, yang terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan Stakeholders terkait lainnya. Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api tersebut, KAI menggunakan 2 Crane, 6 unit dongkrak elektrik, ratusan bantalan rel, serta peralatan pendukung alat berat lainnya.

Untuk penyebab kejadian kecelakaan kereta api tersebut, KAI bersama pihak-pihak terkait seperti KNKT, Kemenhub, dan Kepolisian terus menyelediki penyebab terjadinya kecelakaan ini.

“KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” ucap Luqman Arif.

Baca Juga: Jasa Raharja Beri Santunan ke Korban Kecelakaan KA Turangga

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya