HUT RI, Cak Kartolo Dapat Lencana Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur 

Semoga Ludruk tetap lestari ya, cak

Surabaya, IDN Times - Seniman Ludruk, Cak Kartolo mendapat pengharaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Perak pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-78, Kamis (17/8/2023). Penghargaan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut diberikan atas jasanya dalam melestarikan budaya Jawa Timuran, Ludruk. 

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/392/KPTS/013/2023 tanggal 16 Agustus 2023, penghargaan ini diberikan atas peran aktif dalam pelestarian budaya Jawa Timur dan membantu sosialisasi nilai dan norma kemanusiaan kepada masyarakat melalui karya-karyanya serta kontribusinya pada khasanah kebudayaan, khususnya seni tradisi di Jawa Timur. 

Cak Kartolo menerima penghargaan ini saat upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-78 di Gedung Negara Grahadi. Pengharagaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Pria 78 tahun itu merupakan sosok legendaris ludruk di Jawa Timur. Bersama beberapa teman-temannya seperti Cak Sapari, Cak Basman, Cak Sokran, Cak Munawar, dan Ning Tini, Cak Kartolo membentuk grub Ludruk beranama Kartolo CS.

Kini, dari sejumlah nama seniman Kartolo CS itu hanya tersisa Cak Kartolo dan istrinya, Ning Tini. Keduanya baru-baru ini bermain bersama di serial Lokadrama, Lara Ati. 

Cak Kartolo mengatakan, dirinya telah bergelut di dunia Ludruk sejak 1968 hingga saat ini. Namun, kini seni Ludruk sudah mulai luntur dan ia beralih ke seni lawak. 

"Sekarang saya di seni lawak, gak ludruk. Kalau ludruk kan orangnya banyak, lawak cuma empat," ujar Cak Kartolo ditemui usai Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-78 di Gedung Negara Grahadi. 

Cak Kartolo menuturkan, dirinya masih aktif di kegiatan ludruk. Namun, tak seperti dulu yang rutin. Ia hanya bermain ludruk saat ada panggilan saja. 

"Aktif, tapi hanya di panggilan, kadang di Semarang, kadang di Kalimantan tapi di sana orangnya Jawa," tutur Cak Kartolo. 

Menurut Cak Karolo, pemerintah sudah cukup membantu dalam melestarikan ludruk. Seperti memberi fasilitas berupa gedung kebudayaan bagi para pemain ludruk. 

"Dukungan sudah banyak, diberi gedong (gedung kesenian) disuruh main, di biayai, kalau ruang khusus gak ada, kalau gedong Balai Budaya ada, Cak Durasim juga ada," terang dia. 

Cak Kartolo mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam melestarikan budaya ludruk adalah bagaimana mempertahankan ruh dari ludruk itu sendiri. Untuk itu, ia berharap anak muda yang tertarik dengan ludruk untuk benar-benar paham dan mau melestarikan kebudayaan Jawa Timur ini. "Kesenian daerah itu banyak, ada ludruk, ketoprak, wayang orang. Kalau saya dari Ludruk. Kalau yang mau ludruk ya mohon dilestarikan, diomongi bareng. Kadang-kadang ludruk itu anak muda gak tapek seneng (gak seberapa senang)," pungkas Kartolo.

Baca Juga: Cak Sapari Legenda Ludruk Meninggal Dunia, Berikut Profil Lengkapnya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya