Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Beri Efek Buruk pada Demokrasi

Jadi akhir yang buruk bagi pemerintahan Jokowi

Surabaya, IDN Times - Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, secara resmi diusulkan oleh Partai Golkar sebagai Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Usulan ini ditetapkan dalam Rapimnas Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023). Pengamat politik lantas buka suara mengenai hal ini. 

Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi mengatakan, peristiwa politik ini adalah sesuatu yang amat disayangkan karena memberikan efek buruk bagi demokrasi. Ada beberapa analisis terkait kontroversi pencalonan Gibran.

Pertama, pemilihan Gibran sebagai Cawapres dianggapnya sebagai pelecehan etika. “Keputusan itu sendiri menandai terjadinya krisis etika republik, melecehkan etika publik, di mana etika imparsialitas terlanggar dalam keputusan tersebut dan adanya conflict of interest yang muncul ketika Ketua MK Anwar Usman ikut serta memutuskan perkara dengan menerima gugatan,” ujarnya.

Seperti diketahui Ketua MK Anwar Usman merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo alias paman dari Gibran. Menurut dia, ada etika hakim, bahwa hakim tak boleh memutus kasus hukum yang berkaitan dengan keluarganya.

“Dari sini maka momen pemilihan pasangan Prabowo-Gibran menjadi penegasan rangkaian penyalahgunaan kekuasaan, ketika hukum menjadi instrumen dari kekuasaan kepentingan politik dominan,” tegasnya.

Akibat adanya kejanggalan yuridis, pasangan Prabowo-Gibran dinilainya mengandung cacat politik dan cacat konstitusional. "Mereka sejak awal menjadi bagian dari kekuatan politik yang memperoleh imbas keuntungan politik dari manuver yang bertujuan untuk melemahkan etika republik dan memasung demokrasi kita,” ujarnya.

Ia juga menyayangkan jika sampai Gibran menerima pinangan Prabowo. Alih-alih memunculkan harapan bagi tampilnya politisi muda yang bersih sesuai harapan kaum milenial dan Gen Z, kehadirannya justru memberikan noda pada politisi muda. 

Peristiwa politik ini juga amat disayangkan karena membuat buruk akhir dari pemerintahan Jokowi. “Ibarat pesawat yang dalam perjalanannya berlangsung dengan mulus, pada akhirnya mengalami crash landing. Di sink fatal sekali efeknya dari proses politik yang banyak menerabas etika politik bagi bangunan republik kita!” tegas Airlangga.

Baca Juga: Golkar Usung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya