Gelap Setelah Tembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan

Korban masih menjalani perawatan di RSUD Dr Saiful Anwar

Malang, IDN Times - Rizky Dendi Nugroho (18) masih terbaring lemah di RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat (7/10/2022). Ia tak ingat seperti apa peristiwa itu berlangsung, semua tampak gelap usai melihat tembakan gas mata.

Rizky kini masih menjalani perawatan karena mengalami retak di bagian rahang dan kepala. Ia juga mengalami luka di bagian kaki.

"Kemarin lukanya di bagian kaki ada kayak kenak pecah-pecahan, kena tendangan gitu. Sama ada retak di kepala, di rahang juga," ujarnya. 

Rizky sama sekali tak tau seperti apa suasana ricuh di Stadion kebanggaan Aremania itu. Sebab, setelah kekacauan itu terjadi, ia sudah berada di rumah sakit.

"Saya gak sadar, tiba-tiba ada di rumah sakit hari Selasa,"

Rizky bercerita, saat pertandingan, ia berada di gate 2 Stadion Kanjuruhan Malang bersama 5 orang temannya. Usai tiupan peluit panjang oleh wasit, aktivitas terakhir yang ia lakukan adalah membeli es.

"Pas saya beli es, saya minum es terus lihat ada kerusuhan, sudah saya gak sadarkan diri," cerita dia. 

Sebelum semuanya gelap, dirinya sempat melihat gas air mata ditembakkan Polisi ke arah tribun dan lapangan. "Mungkin gak sadar itu karena gas air mata," kata dia.

Usai sadar pada Senin malam, Rizky bersyukur karena dirinya ternyata masih selamat. "Alhamdulillah masih dikasih umur," ungkapnya. 

Kini kondisi Rizky sudah mulai membaik. Selama dirawat ia mengeluh sakit di bagian rahang dan sedikit batuk-batuk.

"Yang di rahang itu jadi perhatian khusus. Ini masih nunggu, insyallah nanti pulang. Sesak gak ada, mungkin batuk-batuk," tuturnya. 

Setelah insiden itu, Rizky masih akan setia pada Aremania. Ia juga masih akan menonton pertandingan Arema FC. "Masih mau nonton lagi, trauma pasti," pungkasnya.

Sekadar diketahui, tragedi Kanjuruhan, telah menelan korban jiwa 131 orang. Data dari Dinas Kesehatan Kab. Malang per Kamis (6/10/2022) menyebut, total korban dari tragedi Kanjuruhan ini mencapai 600 orang.

Rinciannya, korban luka ringan-sedang 440 orang, luka berat 29 orang, dan 131 orang korban meninggal dunia.

Dokter Forensik RSUD dr Saiful Anwar, Tutik Purwanti, mengatakan korban yang ditemukan dalam kondisi kekurangan oksigen. Rata-rata wajah mereka sembab dan mata kebiruan.

"Kalau sesak napas, berarti dia kekurangan oksigen. Kalau kekurangan oksigen kayak mukanya sembab, matanya kebiruan, iya ada (jenazah seperti itu)," ujar dia kepada IDN Times, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Gas Air Mata, Tangis, dan Malam Berdarah di Kanjuruhan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya