Damri Ngaku Ikut Rugi Saat Bus Listrik Surabaya Mandek Beroperasi 

Damri minta maaf

Surabaya, IDN Times - Damri Kota Surabaya menyebut ikut rugi saat bus Listrik Trans Surabaya berhenti beroperasi. Berhentinya pengoperasian ini karena  bus sedang perpanjangan kontrak evaluasi. 

General Manager Damri Kota Surabaya, Yulianto mengatakan, keriguan yang dialami Damri adalah tetap membayar pekerja, meski satu bulan tak beroperasi. Pihaknya juga harus tetap membayar beban listrik untuk charging port. 

"Kerugian sudah jelas, sebulan driver tidak krja sementara untuk fix cosf kita tetap, biaya beban SDM, kita bayarkan. Beban listrik, meski gak dipakai karena PLN memberi batas pemakaian minimal dan harus dibayar. Jadi kmi pengennya ya beroperasi lagi," ujar Yulianto, Senin (9/1/2023). 

Yuliato pun juga menuturkan, animo masyarakat terhadap bus listrik Surabaya cukup tinggi. Baru 12 hari beroprasi saja, penumpang bus ini di atas 50 persen. 

"Secara fakta di lapangan masyarakat Surabaya sangat antusias meski ini rute baru tapi keterisiannya lumayan, data itu saya kira bis di atas 50 persen (penumpang) setiap harinya," terang dia. 

Yulianto selaku operator bus pun meminta maaf kepada masyarakat atas berhentinya operasional bus tersebut. Evaluasi itu juga agar jangka waktu penggunaan bus bisa lebih lama.

"Tentu kami sebagai operator menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat atas ketidak nyamananya bahwa layanan ini terhenti semntara dan sampai telah disepakati dilakukan operasional. Harapan kami evaluasi ini untuk jangka panjang," pungkasnya. 

Baca Juga: Damri Jelaskan Alasan Bus Listrik Tak Lagi Beroperasi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya