Daerah Penghasil Migas di Jatim Justru Penduduknya Miskin, Kok Bisa?

Penghasil migas tidak menjadi penentu kesejahteraan daerah

Surabaya, IDN Times - Jawa Timur kaya akan sumber daya alam minyak dan gas (migas), terutama Jawa  Timut bagian utara. Sayangnya, wilayah penghasil migas tersebut justru menjadi daftar wilayah dengan penduduk termiskin di Jawa Timur.

1. Sejumlah daerah di wilayah Jawa Timur bagian Utara menjadi wilayah termiskin

Daerah Penghasil Migas di Jatim Justru Penduduknya Miskin, Kok Bisa?ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur tahun 2021 wilayah dengan penduduk miskin paling banyak adalah hampir semua Kabupaten di Madura. Dengan rincian Kabupaten Sumenep 224.730 penduduk, Kabupaten Sampang 237.230 penduduk dan Bangkalan 215.970 penduduk. 

Kemudian sejumlah daerah penghasil migas dengan penduduk miskin yakni Tuban, 192.580 penduduk, Lamongan, 166.820 dan Bojonegoro 166.520 penduduk. 

Jika dilihat dari kekayaan alamnya, harusnya penduduk sekitar bisa lebih sejahtera karena komoditi yang ada. Lalu mengapa justru yang terjadi malah sebaliknya?

Baca Juga: Efek Domino Kenaikan Harga BBM, Ekonom: Angka Kemiskinan Makin Tinggi

2. Komoditi tidak menjadi penentu miskin kaya suatu wilayah

Daerah Penghasil Migas di Jatim Justru Penduduknya Miskin, Kok Bisa?Ilustrasi pekerja di sektor migas (Dok. SKK Migas)

Dosen Ekonomi Universitas Airlangga, Tjiptohadi Sawarjuwono mengatakan, komoditas daerah tidak menjadi penentu daerah tersebut dikatakan kaya atau miskin. Namun, ditentukan seberapa besar aktivitas ekonomi yang dilakukan di wilayah tersebut. 

"Maju tidaknya sebuah daerah, bukan karena minyaknya segala macamnya, tetapi transaksi bisnisnya pribadi," ujarnya, Sabtu (15/10/2020). 

Masyarakat setempat tidak terpengaruh dengan migas yang dihasilkan. Yang bisa merasakan hasil dari migas tersebut hanya negara. 

"Yang terpengaruh hanya pendapatan negara, masyarakat tidak terpengaruh," kata Prof Tjiptohadi.

3. Faktor utama tingkat kemiskinan adalah pendapatan setiap individu di daerah

Daerah Penghasil Migas di Jatim Justru Penduduknya Miskin, Kok Bisa?komplek pertambangan sumur tua yang berada di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro ludes terbakar. IDN Times/Dok. Damkar Bojonegoro

Faktor utama yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di suatu wilayah adalah pendapatan atau income setiap individu di daerah tersebut. Jika pendapatan penduduk ada dibawa rata-rata maka wilayah tersebut sulit keluar dari kemiskinan. 

"Maka dari itu, berekonomi atau berbisnis itu, cara meningkatkan pendapatan," ungkapnya. 

Yang harus dilakukan setiap kepala daerah untuk menurunkan angka kemiskinan, tentunya memperbanyak aktivitas ekonomi di wilayahnya. Tentunya, Pemerintah harus memberi kemudahan kepada warganya yang hendak melakukan aktivitas ekonomi. 

"Aturan itu tidak mempersulit untuk berkonomi. Intinya seperti itu, kalau dimungkinkan ya jangan dipersulit," pungkasnya.

Baca Juga: Penduduk Miskin di Jateng Cari Makan dari Sektor Pertanian 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya