Bus Listrik Surabaya Belum Siap Regulasi Hingga Tarif

Belum siap sudah diluncurkan

Surabaya, IDN Times - Baru 12 hari berjalan, Bus Listrik Trans Surabaya harus berhenti beroperasi karena pembaruan kontrak antara Kementrian Perhubungan dengan Damri sebagai operator bus. Pemerintah pusat disebut belum siap mengoperasikan bus listrik ini sebagai alat transportasi publik. 

Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati menyebut, berhentinya bus listrik ini terjadi karena pemerintah pusat belum siap menjalankan regulasi bus listrik. Selain itu, pemerintah juga dirasa kurang siap dalam hal infrastruktur. 

" Itu berkaitan dengan stasiun listriknya yang belum siap, ini terkait sarana dan prasarana. Sekarang malah dihentikan," ujar Aning, Sabtu (7/1/2023). 

Menurut dia, berhentinya bus listrik ini juga karena belum adanya kesepakatan tarif antara pemerintah pusat dengan operator bus, Damri. Harusnya dengan konsep Buy he Service milik pemerintah pusat yang membeli layanan pada operator, tarif bus listrik adalah gratis. 

" Nah, di sini belum ada kesepakatan tarif yang didapatkan oleh pihak ketiga. Secara otomatis harusnya tidak dilaunching terlebih dahulu," ungkapnya.

Aning menuturkan, dengan kemandekan ini membuat rute bus Purabaya-Kenjeran menjadi kosong. Sehingga, mengorbankan banyak penumpang yang sebagain sudah bergantung pada transportasi bus. 

"Yang saya tau rata-rata di tahun 2022 sudah ada 300 hingga 500 penumpang. Nah, ini bagaimana nasib mereka?" tutur dia. 

Ia pun, menyarankan agar Pemerintah segera mengisi kekosongan bus listrik itu dengan mengalihkan kembali rute Suroboyo Bus ke rute tersebut. Lalu, jika memungkinkan feeder yang saat ini sudah tiba di Surabaya bisa sementara digunakan untuk rute itu.

"Atau kalau memungkinkan bisa mengoperasikan feeder yang sudah siap. Tapi dalam hal ini pemkot juga harus konsisten sesuai peruntukannya," katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan akan memberi waktu satu bulan penyelesaian tanda tangan kontrak. Jika dalam waktu satu bulan kontrak belum selesai dan bus listrik belum berjalan, pihaknya segera mengisi kekosongan rute. 

"Sekitar satu bulanan (tanda tangan kontrak). Kalau ke depannya satu bulan enggak ada ya tak lihat, tak isi Suroboyo Bus," kata Tundjung. 

Baca Juga: Belum Sebulan Beroperasi, Bus Listrik Surabaya Sudah Berhenti

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya