BMKG: Tren Kegempaan di Bawean Mulai Berkurang

Alhamdulillah

Gresik, IDN Times - Tren kegempaan di Pulau Bawean sudah mulai berkurang. Dari yang sebelumnya setiap beberapa menit sekali, kini menjadi beberapa jam sekali.

Kepala Stasiun Metereologi Sangkapura, Bawean, Gresik Ari Wijayanto mengatakan, dari data kegempaan yang dihimpun BMKG, sejak gempa utama pada Jumat (22/3/2024) lalu tren gempa mulai mengalami penurunan.

"Kita terus mengumpulkan data yang ada, kemarin waktu awal gempa itu trennya 10 menitan karena memang waktunya baru dua hari. Terus kemudian satu jam-an, dua jam-an. Trennya terus mengalami penurunan. Ikut pola liniernya, itu terus mengalami penurunan," ujarnya.

BMKG saat ini terus mencoba memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak perlu panik berlebihan.

"Kemarin kita coba ini ya agar masyarakat gak panik. Kita juga melawan hoaks ya," ungkap Ari.

Ari menyebut, dari titik episentrum gempa, seluruh kecamatan di Pulau Bawean yakni Sangkapura dan Tambak terdampak gempa. Namun, memang ada beberapa bangunan yang memiliki struktur kokoh, sehingga ketika terjadi gempa bangunan tersebut tidak ikut roboh.

"Kalau memang dilihat dua kecamatan itu sama (dampak yang dirasakan) karena memang satu pulau, cuma memang kalau lihat di sangkapura itu namanya kota banyak kantor, ya kuat, kalau ke desa ya parah. Hampir merata semua terdampak,” pungkasnya.

Data terakhir dari BMKG, gempa di Bawean terjadi pada pukul 14.14 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,7. Dengan demikian total gempa di Bawean sebanyak 300 kali. 

Baca Juga: Bawean Berstatus Tanggap Darurat Bencana Gempa Selama 21 Hari

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya