Berencana Usung Eri di Pilwali, Golkar Harap Ada Koalisi Besar

Biar tidak ada hiruk pikuk berlebihan

Surabaya, IDN Times - DPD Golkar Kota Surabaya berencana mengusung petahana Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk maju kembali di periode kedua. Golkar berharap dalam pengusungan Eri bisa terbentuk koalisi besar. 

Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni mengatakan, harapan tersebut tak lepas dari hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang baru saja berlangsung. Pilpres membuktikan, koalisi besar yang dilakukan dengan gotong royong dapat memenangkan pasangan calon nomor urut 02. 

“Ini yang harus ditangkap oleh segenap Parpol yang ada di Surabaya dalam menyongsong pemilukada November mendatang," ujarnya, Selasa (12/3/2024). 

Alasan mengapa dirinya ingin ada koalisi besar saat Pemilukada nanti, karena menurut Toni agar tidak ada hiruk pikuk berlebihan di masyarakat. Sebab, yang paling penting adalah bagaimana kebutuhan masyarakat terpenuhi.  

"Kita ingin tercipta gotong royong parpol di Surabaya untuk membangun kerangka Kerjasama besar mengusung Mas Eri, agar keberlanjutan pembangunan di Surabaya tidak terkendala, karena selama ini kerjasama sudah berjalan dengan baik, karena politik persatuan yang dijalankan oleh walikota,” ungkap Toni.

Meski begitu, Toni sadar bahwa Eri Cahyadi lahir dari PDIP. Ia berharap, PDIP senang Eri Cahyadi diapresiasi oleh partai lain. 

 “Itu urusan dapur Mas Eri, kami serahkan kepada beliau untuk melakukan upaya-upaya politik yang diperlukan, bahkan termasuk soal calon pendamping sekalipun kita berikan mandat penuh kepada beliau untuk menentukan, ” jelasnya.

Toni mengaku, selama ini komunikasi antar partai politik di Kota Surabaya berjalan cair dan kekeluargaan. Ia pun optimis, gagasan tentang koalisi besar ini akan dapat diterima oleh partai-partai lain demi pembangunan di Kota Surabaya. 

"Ujung dari gagasan ini sebenarnya adalah agar masyarakat Surabaya segera mendapatkan manfaat keberlanjutan pembangunan, tanpa hiruk pikuk politik berlebihan," jelas dia.

Soal kepemimpinan Eri Cahyadi -Armuji yang selama ini kerap mendapat kritikan di media sosial, Toni menyebut itu merupakan bagian dari dinamika demokrasi. Masyarakat harus dapat gambaran, bagaimana proses jalannya kepemimpinan Eri Cahyadi. 

"Mas Eri dilantik dalam posisi keuangan Pemkot minus karena anggaran habis untuk penanganan pandemi, lalu 2022 masih tahap pemulihan ekonomi, baru APBD 2023 Mas Eri bisa melakukan penetrasi program andalannya, jadi efektif Mas Eri hanya bisa bekerja 1,5 tahun, dari masa pengabdian 3 tahun,” tutur dia.

Bagi Toni, kinerja Eri Cahyadi perlu diapresiasi. Sebab Eri Cahyadi hanya menjabat selama 3,5 tahun, namun mampu menangani berbagai permasalahan di Kota Pahlawan. 

“Masyarakat Surabaya Timur mengeluh tentang dikotomi pelayanan Kesehatan, langsung dijawab dengan Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur, Revitalisasi Kawasan ampel yang dari dulu hanya jadi wacana, dimasa Mas Eri langsung terurai, bahwa masih ada kekurangan soal penanganan banjir, mudah-mudahan diperiode kedua mendatang, itu semua bisa segera dituntaskan," pungkasnya. 

Baca Juga: Di TPS Eri Cahyadi, Anies-Muhaimin Unggul

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya